Banyak lubang di jalinsum Palas yang menyebabkan genangan air (Analisadaily/Atas Siregar)
Analisadaily.com, Sibuhuan - Kondisi Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Padang Lawas (Palas) terus mengalami kerusakan. Bahkan sejumlah titik kondisinya sangat parah.
Kerusakan itu hampir merata di tiga jalur Jalinsum yang menjadi akses keluar masuk ke Kabupaten Palas.
Pada permukaan badan jalan banyak ditemukan lubang yang menimbulkan genangan air hingga rentan terjadi kecelakaan.
Ruas Jalinsum di Palas diperkirakan mencapai 102 Km yang terdiri dari tiga jalur, yakni jalur Sibuhuan-Sosa dengan panjang sekitar 55 km, jalur Sibuhuan-Gunungtua sepanjang 47 km dan jalur Sibuhuan-Sosopan sepanjang 40 km.
Umumnya kerusakan terdapat pada lapisan aspal yang terkelupas, kemudian menyebabkan lubang yang kian hari bertambah dalam dan melebar sehingga mengancam keselamatan pengendara.
Akibat badan jalan yang bisa dilalui semakin sempit, arus lalu lintas menjadi terganggu. Apalagi di musim hujan, genangan air menyebabkan lubang jalan tertutupi sehingga kenderaan sering terjebak.
Tokoh masyarakat Huta Raja Tinggi, Rizal Hasonangan Lubis, mengaku miris melihat buruknya akses jalan di daerahnya.
"Seakan dibiarkan oleh pemerintah padahal badan jalan tersebut merupakan akses antar daerah," kata Rizal, Selasa (1/9).
Menurutnya titik kerusakan Jalinsum Sibuhuan hingga perbatasan Riau terdapat di Pasar Panyabungan, Desa Parmainan, Sibodak, Lubuk Bunut, Aek Tinga, Ampolu dan Desa Bulu Sonik. Sepanjang ruas jalan itu ditemui puluhan lubang yang menganga dan bahu jalan yang menyempit.
Akibat kerusakan itu, masyarakat utamanya pengguna jalan resah dan merasa dirugikan karena hampir setiap hari terjadi kemacetan hingga antrean panjang pada saat jam sibuk.
"Masyarakat sudah jenuh dengan kondisi ini. Kapan lagi jalan di daerah ini layak dan mulus seperti daerah lain," kata mantan anggota DPRD Palas periode 2014-2019 itu.
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumut, Effendy Pohan, melalui Kepala UPTJJ Gunung Tua, Marlindo Harahap, sejauh ini belum bisa dikonfirmasi.
(ATS/EAL)