Tol Laut Berdampak Positif Terhadap Perekonomian Indonesia Timur

Tol Laut Berdampak Positif Terhadap Perekonomian Indonesia Timur
Tol Laut (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Program tol laut yang dicanangkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sejak 2014 berdampak positif terhadap penurunan harga dan penurunan biaya logistik di wilayah Indonesia Timur, yang secara geografis adalah wilayah kepulauan.

Demikian kesimpulan dari Webinar Forum PWI Jaya bertema ‘Upaya Ditjen Laut Kementerian Perhubungan Menjamin Ketersediaan Sarana dan Prasarana Transportasi Laut Nasional yang Optimal’ di Auditorium PWI Jaya, Gedung Prasada Sasana Karya, Jakarta.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Captain Antoni Arif Priadi menuturkan, survei yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri menemukan sejumlah hal menggembirakan dari pelaksanaan program tol laut, yakni penurunan tingkat harga barang pokok, juga penurunan disparitas harga bahan pokok antara kawasan Indonesia Timur dan Barat.

“Program Tol Laut menguntungkan bagi kegiatan perdagangan sebagian besar komoditas pangan strategis terutama ikan segar, cabai dan bawang hingga terjadi penurunan biaya logistik ke tingkat konsumen,” tuturnya, Kamis (3/9).

Antoni menyebut, Rencana Induk Pelabuhan Nasional sampai 2022 menargetkan terwujudnya 28 pelabuhan utama, 164 pelabuhan pengumpul, 166 pelabuhan pengumpan regional, dan 278 pelabuhan pengumpan lokal, termasuk 1321 rencana lokasi pelabuhan dengan 55 terminal yang menjadi bagian pelabuhan umum.

“Sejumlah integrasi pengembangan kawasan dan infrastruktur didorong untuk menurunkan biaya transportasi darat, mewujudkan konektivitas dan menyeimbangkan arus perdagangan antara Indonesia Barat dan Timur,” sebutnya.

Pengamat Transportasi dari MTI Fokus Maritime, Lenny Maryouri menuturkan, bidang pertanian dan nelayan menjadi paling tahan dari krisis ekonomi akibat Covid-19. Hal ini merujuk pada dua krisis yang lalu, tahun 1997 dan 2008.

Ketua PWI Jaya, Sayid Iskandarsyah mengatakan, tol laut merupakan program pemerintahan Jokowi dalam mewujudkan pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut yang menjadi kesatuan dari pembangunan nasional, sebagai modal pertumbuhan perekonomian nasional dan mendukung daya saing nasional secara global.

PWI Jaya melihat transportasi laut tidak dapat dipisahkan dari fakta bahwa, fitrah Indonesia adalah sebuah negara maritim. Untuk mewujudkan hal ini diperlukan keberpihakan kebijakan dan ldukungan penerapan teknologi yang memadai, riset-riset terkait dengan pemanfaatan laut atau dalam bidang maritim.

Pembangunan sarana dan prasarana transportasi laut memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta kesatuan dan persatuan bangsa, terutama sebagai modal dasar dalam memfasilitasi interaksi dan komunikasi di antara kelompok masyarakat, serta mengikat dan menghubungkan antar wilayah.

PWI Jaya mencatat kehadiran tol laut berhasil meningkatkan konektivitas dan memperlancar arus barang ke wilayah Indonesia Timur seperti ke Ambon dan Maluku. Sehingga menurunkan disparitas harga sebanyak 15-20 persen di sejumlah wilayah di Indonesia Bagian Timur.

Secara nasional, hingga akhir 2019 tol laut sudah meningkatkan distribusi logistik nasional sebesar 41 juta ton dalam tiga tahun terakhir. Data BPS menyebutkan, volume distribusi logistik nasional tahun 2015 mencapai 238 juta ton, menjadi 279 juta ton pada 2018 dan tol laut berperan dalam kenaikan tersebut.

“PWI Jaya berharap forum ini dapat menjadi tempat seluruh pihak menyampaikan aspirasi positif bagi terwujudnya Tol Laut sebagai sarana mewujudkan konektivitas antar wilayah yang selama ini menjadi hambatan pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.

(TRY/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi