Indonesia Bertekad Salip Vietnam Dalam Produksi Kopi

Indonesia Bertekad Salip Vietnam Dalam Produksi Kopi
Biji kopi (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Jakarta - Indonesia bertekad meningkatkan produktivitas kopi hingga merebut kembali posisi sebagai produsen kopi nomor dua di dunia yang kini ditempati Vietnam. Hal ini disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/Kepala BRIN) Bambang Brodjonegoro.

"Peningkatan produksi kopi menjadi salah satu program ekonomi nasional, mengingat 96 persen produk kopi Indonesia disumbang oleh perkebunan kopi rakyat," kata Bambang saat menjadi pembicara utama dalam webinar bertema 'Indonesia Dalam Peta Kopi Dunia: Peluang dan Prospek', yang digelar Pusat Kajian Gastrodiplomasi Center for Research in Social Sciences and Humanities (C-RiSSH) Universitas Jember, Jawa Timur, Sabtu (5/9).

Dilansir dari Antara, Minggu (6/9), diungkapkan Bambang, jika produktivitas kopi naik maka dampak positifnya akan dirasakan masyarakat, dari petani hingga pelaku usaha di bidang kopi. Karena saat ini rata-rata produksi kopi per tahun Indonesia mencapai 600 ribu ton dari 1,3 juta hektare lahan perkebunan kopi.

"Dari jumlah itu, 45 persen diserap pasar dalam negeri, dan sisanya diekspor," ujarnya.

Jumlah luasan kebun kopi Indonesia lebih luas dibandingkan Vietnam, namun Vietnam lebih maksimal mengembangkan kopi hingga menyalip Indonesia, dan petani Indonesia masih menghadapi kendala pada lahan petani yang terbatas, dan masih menjadi tanaman sampingan saja.

"Masalah lainnya pada tahapan pascapanen, sehingga Kemenristek/BRIN melalui LIPI telah mengembangkan berbagai teknologi tepat guna untuk petani kopi," sebut Bambang.

Ketua Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Irfan Anwar mengatakan, peningkatan produktivitas kopi perlu menjadi perhatian pemerintah karena luasan kebun kopi Indonesia masih lebih besar daripada Vietnam.

Jika Indonesia memiliki luasan 1,3 juta hektare, maka Vietnam hanya punya 650 ribu hektare, namun produktivitas kebun kopi Vietnam masih lebih unggul karena bisa menghasilkan 2,3 ton kopi per hektare. Sedangkan di Indonesia maksimal hanya 700 kilogram saja.

"Maka, tak heran jika Vietnam melesat menjadi penghasil kopi nomor dua di dunia dan produsen nomor satu dunia masih diduduki Brazil, nomor tiga Kolombia dan Indonesia di nomor empat," ucapnya.

Rektor Universitas Jember, Iwan Taruna, mendukung berlangsungnya webinar tersebut karena kopi sudah menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia dan sekaligus berpotensi sebagai pilar diplomasi Indonesia.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi