Setelah UEA, Bahrain Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel

Setelah UEA, Bahrain Jalin Hubungan Diplomatik Dengan Israel
Menantu sekaligus penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, saat melakukan kunjungan kenegaraan ke Bahrain awal September lalu (Reuters)

Analisadaily.com, Manamah - Setelah Uni Emirat Arab (UEA), kini giliran Bahrain yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memuji kesepakatan itu dan menyebutnya sebagai terobosan bersejarah.

Dalam pernyataan bersama, Amerika Serikat, Bahrain dan Israel mengatakan kesepakatan itu tercapai setelah Trump berbicara dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dan Raja Bahrain, Hamad bin Isa Al Khalifa, Jumat (11/9).

"Ini adalah terobosan bersejarah untuk perdamaian lebih lanjut di Timur Tengah," bunyi pernyataan itu, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (12/9).

Hubungan diplomatik antara Bahrain dengan Israel muncul setelah bulan lalu Uni Emirat Arab mengumumkan kesepakatan serupa.

Trump mengungkapkan bahwa Bahrain akan bergabung dengan Israel dan UEA dalam upacara penandatanganan kerjasama di Gedung Putih tanggak 15 September 2020.

"Tidak terpikirkan bahwa ini bisa terjadi dan begitu cepat," ujar Trump.

Menantu Trump sekaligus penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushner, menyebut hubungan yang terjalin antara Israel dengan sejumlah negara Timur Tengah merupakan puncak dari empat tahun kerja keras pemerintahan Trump.

"Kami melihat awal dari Timur Tengah yang baru. Presiden (Trump) benar-benar mengamankan aliansi dan mitra dalam upaya mewujudkannya," kata Kushner.

Sementara dalam pernyataan berbahasa Ibrani, Netanyahu mengatakan dirinya cukup antusias mengumumkan kerjasama dengan Bahrain.

Di sisi lain, Bahrain mengatakan bahwa pihaknya mendukung perdamaian yang adil dan komprehensif di Timur Tengah.

"Perdamaian itu harus didasarkan pada solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina," kata Raja Hamad.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi