Walt Disney Company (Daps Magic)
Analisadaily.com, Amerika Serikat - Walt Disney Co pada Selasa menyatakan, akan memberhentikan sekitar 28.000 karyawan, sebagian besar di taman hiburan, yang telah terdampak pandemi virus Corona, terutama di California tempat Disneyland tetap tutup.
Sekitar dua pertiga dari karyawan yang di-PHK akan menjadi pekerja paruh waktu. Disney menutup taman hiburannya di seluruh dunia ketika Novel Coronavirus mulai menyebar tahun ini.
Semua, kecuali Disneyland, yang dijuluki Tempat Paling Bahagia di Bumi, dibuka kembali, meskipun perusahaan terpaksa membatasi jumlah pengunjung untuk memungkinkan jarak fisik.
“Kami telah membuat keputusan yang sangat sulit untuk memulai proses pengurangan tenaga kerja kami di segmen Taman, Pengalaman, dan Produk kami di semua tingkatan,” kata Ketua Unit Taman, Josh D'Amaro dilansir dari
Reuters, Rabu (30/9).
Dia mengutip kapasitas terbatas taman dan ketidakpastian tentang durasi pandemi, yang katanya diperburuk di California oleh keengganan negara bagian untuk mencabut pembatasan yang memungkinkan Disneyland untuk dibuka kembali.
Dalam sebuah surat kepada karyawannya, D'Amaro menyebut langkah itu memilukan. Dia mengatakan manajemen telah berusaha menghindari PHK dengan memotong biaya, menangguhkan proyek dan merampingkan operasi.
Perusahaan terus membayar tunjangan kesehatan bagi pekerja yang cuti sejak April.
“Namun, kami tidak dapat secara bertanggung jawab tetap memiliki staf penuh saat beroperasi pada kapasitas terbatas seperti itu,” sambung D'Amaro.
Walt Disney World di Florida telah mempekerjakan 77.000 pekerja penuh dan paruh waktu sebelum pandemi, sementara Disneyland di California mempekerjakan 32.000.
Disney tidak mengungkapkan berapa banyak karyawan AS lainnya yang bekerja di unit taman, yang mencakup produk konsumen, jalur pelayaran, dan lainnya. bisnis.
Pekan lalu, Disney mendesak pejabat California untuk mengeluarkan pedoman yang memungkinkan Disneyland untuk menyambut pengunjung lagi.
Pada hari Selasa, Dr. Mark Ghaly, sekretaris kesehatan California mengatakan, negara bagian telah mengambil pendekatan berbasis sains untuk membuka kembali yang bertujuan meminimalkan risiko kesehatan dan ekonomi yang akan disebabkan pembukaan dan penutupan berulang kali.
(CSP)