Ilustrasi (Pixabay/Geralt)
Analisadaily.com, Tarutung - Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tapanuli Utara, Indra Sahat Simaremare mengatakan, sebanyak 15 warga dinyatakan terkonfirmasi positif Corona dalam empat kasus berbeda di tiga kecamatan.
“Diduga terpapar dari Tapanuli Selatan hingga Riau," kata Indra bersama Kepala Dinas Kesehatan, Alexander Gultom dan Direktur RSUD Tarutung, dr Janri Aeyoge Nababan dilansir dari
Antara, Rabu (30/9).
Kasus pertama, BN, pria warga Desa Aek Botik, Kecamatan Pahae Jae disebut mendatangi Puskesmas Sarulla dengan keluhan mual, pusing, cegukan, dan susah bicara pada 21 September 2020.
Hasil tes cepat yang dilakukan padanya dinyatakan reaktif, juga hasil tes usap positif di RSUD Tarutung, esok harinya.
Selanjutnya, Puskesmas Sarulla melakukan
tracing dan menemukan DH, perempuan, petugas puskesmas yang memeriksa kesehatan BN, dinyatakan terpapar Corona pada 23 September 2020.
Alexander menerangkan, hasil penelusuran lanjutan pada kontak erat BN dan DH, ditemukan 12 orang reaktif yang dilanjutkan pada tes usap.
"Dari 12 orang yang di swab terdapat 6 orang yang positif yakni FL selaku istri BN, anak dan juga menantunya yang tinggal di Desa Pantis Kecamatan Pahae Julu, demikian juga kontak yang tinggal serumah dengan DH," ujarnya.
BN diketahui tidak memiliki riwayat perjalanan keluar Taput, namun istrinya sering bepergian ke Kabupaten Tapanuli Selatan untuk keperluan belanja.
"Dugaan sementara, FL istri BN terpapar pertama sekali hingga menulari seluruh kontak eratnya," sebut Alex.
Kasus kedua, BB yang juga warga Aek Botik Sarulla, Kecamatan Pahae Jae yang baru kembali dari Riau juga dinyatakan terkonfirmasi Covid-19.
"BB memeriksakan diri ke Puskesmas Sarulla pada 26 September 2020, dan dinyatakan terkonfirmasi hasil tes usap pada 28 September 2020.
Hasil penelusuran kontak BB, 4 orang yakni istri, anak, dan tetangganya juga terkonfirmasi Covid-19.
Kasus ketiga juga terjadi pada pelaksanaan rapid test massal di Desa Aek Botik pada 28 September 2020, RT, seorang perempuan dinyatakan terkonfirmasi positif hasil tes usap.
Namun, dapat disimpulkan kasus RT tidak memiliki hubungan dengan BN, DH, maupun anggota keluarganya.
"Hasil tes usap atas dua kontak erat RT yang reaktif hasil tes cepat, belum keluar," jelas Alex.
Kasus keempat di Desa Siaro Kecamatan Siborongborong. KL, perempuan yang melaksanakan rapid test dengan hasil reaktif di RS Sint Lucia pada 26 September 2020 dinyatakan positif.
"Semua kasus positif tersebut telah menjalani perawatan di ruang isolasi RSUD Tarutung," sambung Indra.
(CSP)