Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina MOR I Sumbagut, M. Roby Hervindo (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Pertamina tetap berupaya memberikan kontribusi optimal bagi Pemerintah Provinsi Aceh. Salah satunya melalui sumbangsih pada pendapatan asli daerah lewat setoran Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) di Provinsi Aceh.
Periode Januari hingga Juli tahun ini, Pertamina MOR I membukukan setoran PBBKB kepada Aceh senilai Rp 171,3 miliar.
Hal tersebut tertuang dalam hasil rekonsiliasi yang dilakukan oleh Pertamina MOR I dengan Badan Pengelolaan Keuangan Aceh pada rapat daring bulan Agustus lalu
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I Sumbagut, M. Roby Hervindo, kepada pers di Banda Aceh, Rabu (30/9) menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Aceh, meski terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), masih lebih baik dibanding nasional.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh yang dirilis Agustus lalu, untuk triwulan kedua tahun 2020 ini, pertumbuhan ekonomi Provinsi Aceh turun 1,82 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pandemi Covid-19 memaksa mobilitas masyarakat berkurang. Himbauan tinggal dan bekerja dari rumah, berimbas pula pada penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di awal masa pandemi. Pertamina MOR I Sumbagut mencatat penurunan konsumsi BBM sempat menyentuh angka 30 persen.
Dampak pandemi covid-19 pada sektor transportasi, menjadi penyebab setoran PBBKB Januari - Juli 2020 turun tipis 5,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun laju penurunan dihambat dengan tren positif meningkatnya konsumsi bahan bakar berkualitas.
"Hingga Juli 2020, porsi konsumsi Pertamax Cs meningkat ketimbang Premium. Jika dibandingkan periode sama 2019, konsumsi Pertamax Cs bertambah empat persen. Sebaliknya konsumsi Premium turun 12,5 persen. Ini berkontribusi besar bagi PBBKB, karena nilai pajak Pertamax Cs lebih besar dibanding Premium," jelas Roby.
Apabila tren positif meningkatnya konsumsi Pertamax Cs ini dapat terus dipertahankan, tak mustahil setoran PBBKB juga akan bertumbuh.
Apalagi sejak diterapkannya program pemasangan stiker sebagai identitas kendaraan yang berhak mengkonsumsi BBM subsidi di wilayah Aceh.
(MHD/EAL)