KMP Aceh Hebat (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Profesor bidang transportasi di Aceh yang juga Dosen Teknik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Prof Dr Ir Sofyan Saleh, M.Sc Eng IPU mengatakan, kehadiran tiga kapal KMP Aceh Hebat sangat positif dan diharap akan menjadi penyeimbang transportasi yang terkoneksi (multi moda) di Aceh.
"Moda darat, laut, dan udara itu memang harus terkoneksi secara bersamaan, harus seimbang agar ekonominya berkembang," kata Prof Sofyan Saleh menyikapi kehadiran tiga kapal Aceh Hebat, Sabtu (2/10) di Banda Aceh.
Prof. Sofyan menyebut, seperti halnya jalan multiyears yang harus berjalan agar ada keseimbangan konektifitas transportasi.
Dijelaskannya, seperti program Gubernur Ibrahim Hasan "bebaskan rakit" di wilayah Barat Selatan, kini kawasan itu menjadi terbuka dan lancar.
"Tujuan jalan multiyears saya pikir sama, untuk membuka akses, agar insfrastruktur transportasi di Aceh menjadi baik dan punya konektivitas untuk pengembangan ekonomi antarwilayah," ujar Prof Sofyan, satu diantara tiga profesor transportasi yang dimiliki Sumatera.
Menurutnya, infrastruktur dan akses transportasi sangat penting supaya tidak ada daerah yang terisolir, dapat terjangkau, waktu lebih cepat, dan distribusi barang merata.
"Kalau soal anggaran itu persoalan lain, tapi yang penting infrastrukturnya harus tersedia bagi segelintir orangpun di tengah hutan sana," jelas Prof. Sofyan.
Soal laut sendiri--katanya--transportasi yang dibicarakan bukanlah yang menuju ke negara lain, tetapi menuju ke Pulau Banyak, Pulau Aceh, Sinabang, Sabang, dan lain-lain, seharusnya itu digalakan sejak dulu yang dimulai dengan subsidi, nanti setelah mulai terbuka baru diberlakukan tarif sebenarnya.
"Kalau dalam transpor itu ada istilah kalau belum berkembang, itu disubsidi oleh pemerintah. Transportasi udara dan darat juga sama," terang Prof. Sofyan.
Makanya--lanjut Sofyan--sebenarnya tidak perlu mempersoalkan moda udara, moda laut, dan moda darat, yang penting koneksitas terjamin.
Saat ini Pemerintah Aceh melalui Dinas Perhubungan sedang mempersiapkan tiga unit kapal ro-ro untuk melayani tiga lintasan.
Yakni KMP Aceh Hebat 1, berkapasitas 1300 GT yang dibangun pada Galangan PT. Multi Ocean Shipyard di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau melayani lintasan Pantai Barat – Simeulue.
KMP Aceh Hebat 2 berkapasitas 1100 GT yang dibangun pada Galangan PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia di Madura, Jawa Timur melayani lintasan Ulee Lheue (Banda Aceh) – Balohan (Sabang).
KMP Aceh Hebat 3 berkapasitas 600 GT yang dibangun pada Galangan PT. Citra Bahari Shipyard di Tegal, Jawa Tengah melayani lintasan Singkil – Pulau Banyak.
Sementara untuk konektivitas darat, Pemerintah Aceh telah memulai membuka isolasi daerah terpencil dengan membangun jalan yang menghubungkan atar kabupaten di Aceh.
Antara lain peningkatan Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, peningkatan Jalan Batas Aceh Timur-Kota Karang Baru, peningkatan Jalan Sinabang-Sibigo, peningkatan Jalan Batas Aceh Selatan-Kuala Baru-Singkil-Telaga Bakti.
Peningkatan Jalan Sp. Tiga Redelong-Pondok Baru-Samar Kilang, peningkatan Jalan Nasreuhe-Lewak-Sibigo, peningkatan Jalan Trumon-Batas Singkil, peningkatan Jalan Trumon-Batas Singkil.
Peningkatan Jalan Batas Aceh Timur – Pining – Blangkejeren, peningkatan Jalan Blangkejeren-Tongra-Batas Aceh Barat Daya, peningkatan Jalan Peureulak-Lokop-Batas Gayo Lues, peningkatan Jalan Peureulak – Lokop – Batas Gayo Lues, peningkatan Jalan Jantho-Batas Aceh Jaya, peningkatan Jalan Batas Gayo Lues-Babah Roet.
(MHD/CSP)