Tangkapan layar video adanya peretasan pada situs resmi DPR. (Twitter: Melatikaaaa/Kompas.com)
Analisadaily.com, Jakarta - Media sosial sedang ramai terkait sebuah video yang menampilkan adanya perubahan nama beranda pada situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis (8/10). Video berdurasi 15 detik di situs resmi DPR, www.dpr.go.id, tertulis "Dewan Penghianat Rakyat Republik Indonesia".
Dilansir dari
Kompas.com, video itu diketahui diunggah oleh akun Twitter Melatikaaa, @melatikaaa_. "Anak IT yang tersakiti sumber : tiktok #JokowiKabur," tulis Melatikaaa dalam twitnya.
Unggahan tersebut telah di-retwit sebanyak 1.800 kali dan telah disukai sebanyak lebih dari 6.900 oleh pengguna Twitter lainnya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR RI, Indra Iskandar, membenarkan kabar diretasnya situs resmi DPR RI tersebut.
"Ada upaya untuk hack. Sampai hari ini membanjiri web DPR dengan virus-virusnya," sebut Indra.
Disebutkannya, upaya peretasan ini sudah dimulai sejak Senin (5/10/2020) sekitar pukul 19.00 WIB. Saat ini kondisi situs resmi DPR belum pulih total.
"Belum normal. Sekitar 30 menit lalu masih ada sekitar 5.000 sampai 6.000 virus yang berusaha masuk. Biasanya per hari hanya 500 sampai 600 saja," sebutnya.
Diungkapkan Indra, ribuan virus itu dikirimkan untuk melumpuhkan situs resmi DPR. Meski begitu, pihak DPR telah bekerja sama dengan sejumlah instansi guna memproteksi laman resmi dan memperbaiki sistem.
"Kami kerja sama dengan instansi lain, seperti Telkom, Bareskrim, sama-sama memagari website DPR," ungkapnya.
Saat ini DPR tengah menjadi sorotan masyarakat lantaran mengesahkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadi UU dalam waktu yang relatif singkat.
(RZD)