Hal ini diungkapkan para peneliti dari Australia untuk menekankan betapa pentingnya mencuci tangan sebagai upaya membunuh virus tersebut.

Temuan dari Lembaga Sains Nasional Australia (CSIRO) menunjukkan bahwa dalam lingkungan yang kebersihannya telah dikontrol ketat, virus Covid-19 tetap bisa bertahan lebih lama dari yang diprediksi sebelumnya.

Peneliti CSIRO mengatakan, pada suhu 20 derajat Celcius virus Covid-19 sangat kuat dan bisa bertahan selama 28 hari di permukaan yang halus seperti uang kertas plastik dan kaca pada layar ponsel.

Sebagai perbandingan, virus influenza A hanya ditemukan bisa bertahan di permukaan yang halus selama 17 hari.

"Ini benar-benar memperkuat pentingnya mencuci tangan dan tentu saja menyeka permukaan (tubuh) yang mungkin bersentuhan dengan virus," kata ketua peneliti, Shane Riddell, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (17/10).

Percobaan yang dilakukan pada suhu 20, 30 dan 40 derajat celcius menunjukkan virus Covid-19 akan bertahan lebih lama pada suhu yang lebih dingin dan permukaan yang halus.

Para peneliti menyebut, pada kain bersuhu 20 derajat celcius, mereka tidak dapat mendeteksi virus yang bisa hidup lebih dari 14 hari. Sementara pada suhu 30 derajat, kelangsungan hidup virus turun menjadi hanya tiga hari pada kapas. Namun jika berada di baja atau permukaan yang lebih halus, durasi hidupnya bisa sampai tujuh hari.

Tingkat ketahanannya akan menurun lebih jauh pada suhu 40 derajat celcius.

Semua percobaan dilakukan dalam kegelapan untuk menghilangkan dampak sinar ultraviolet. Sebab sinar matahari bisa langsung membunuh virus Covid-19.

"Jadi di dunia nyata, hasil kemungkinan akan lebih pendek dari yang bisa kami tunjukkan," tukas Riddell.

(EAL)