Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, menjawab pertanyaan saat wawancara khusus dengan Antara di Jakarta. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras/pri)
Analisadaily.com, Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyatakan, Undang-Undang Cipta Kerja diarahkan untuk menghadapi kompetisi global.
“Kebijakan ini diarahkan untuk menghadapi kompetisi global,” kata Moeldoko dilansir dari Antara, Sabtu (17/10).
Kata dia, masyarakat sering mengeluhkan pelayanan birokrasi yang lamban, berbelit, menyebalkan, serta banyaknya regulasi yang tumpeng tindih. Hal ini turut membuat tidak adanya kepastian bagi siapa pun, termasuk investor.
Dia juga menekankan, peringkat kompetitif Indonesia ada di bawah Malaysia dan Thailand. Menurutnya, Presiden malu melihat kondisi ini dan menginginkan Indonesia bisa maju dalam kompetisi global.
“Saya melihat Presiden malu dengan kondisi ini. Presiden ingin Indonesia maju,” sambung Moeldoko.
Dia lanjut menjelaskan, perkembangan politik yang begitu dinamis di dalam negeri merupakan sebuah tantangan. Namun, dia mengingatkan bahwa bangsa Indonesia tidak hanya menghadapi tantangan nasional, tapi juga global.
“Ada fenomena global perubahan cepat. Penuh risiko dan kompleksitas yang luar biasa. Bahkan kadang-kadang mengejutkan,” ujarnya.
Di sisi lain, Moeldoko menyampaikan, saat ini juga tengah terjadi pandemi Corona yang tidak diperkirakan. Kemuculan pandemi memporak-porandakan sasaran yang sudah tersusun dan disiapkan, sehingga membutuhkan pemikiran dan terobosan baru.
“UU Cipta Kerja ini merupakan penyederhanaan regulasi yang dibutuhkan, sehingga mau tidak mau birokrasi juga harus mengalami reformasi. Tapi saat pemerintah mengambil langkah, yang terjadi di masyarakat justru menolak. Ini paradoks. Kondisi harus kita luruskan,” tambahnya.
(CSP)