Ilustrasi. Game seluler (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, San Francisco - Game seluler mengalami perkembangan signifikan selama pandemi Covid-19. Bahkan semakin banyak perempuan yang memainkan game di ponsel mereka.
"Terjebak di rumah tidak menghentikan orang untuk bermain game di ponsel mereka. Sebaliknya, game seluler lebih populer dari sebelumnya," kata ahli strategi wawasan seluler SensorTower, Craig Chapple, dilansir dari
Strait Times, Minggu (18/10).
Bermain game di smartphone hanya memerlukan ketukan pada layar sentuh. Ini bisa dilakukan sambil menyeruput kopi atau saat menunggu sesuatu. Berbeda dengan game konsol yang berlangsung selama berjam-jam.
Menurut data Firma Riset Newzoo dan Statista, lebih dari 40 persen gamer seluler adalah kaum hawa. Sementara gamer yang menggunakan konsol atau komputer umumnya laki-laki berusia 12 hingga 35 tahun.
"Kami menemukan banyak orang yang dipaksa bermain selama lockdown karena membutuhkan hiburan," ungkap analis riset teknologi seluler dan game Futuresource, Morris Garrard.
"Game menjadi salah satu bentuk hiburan yang paling interaktif dan menarik sehingga mengalami peningkatan yang signifikan," jelasnya.
Sementara konsultan seluler App Annie menyebut, pengeluaran untuk game seluler diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang kuat tahun ini mencapai US $ 100 miliar. Judul game yang paling populer antara lain Candy Crush Saga, Honor Of Kings, Pokemon Go, dan Gardenscapes.
Banyak game seluler gratis yang bisa diunduh. Dan membayar satu dolar atau lebih untuk meningkatkan ke versi permainan seluler bebas iklan dianggap oleh kebanyakan orang sebagai tawaran yang murah.
Gamer seluler yang mengeluarkan uang sedikit atau tidak sama sekali disebut dalam industri ini sebagai "ikan kecil". Sedangkan yang bersedia membayar adalah "lumba-lumba" atau "paus", tergantung seberapa besar mereka merogoh dompetnya.
Game kasual yang mengandalkan waktu bermain singkat seperti puzzle merupakan game yang paling banyak diunduh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah mengklasifikasikan 'gangguan permainan' sebagai penyakit karena ada kecenderungan prioritas game di atas aktivitas lain.
Namun di dunia yang penuh tekanan, game seluler bisa menjadi pelarian santai sambil berdiri dalam antrean, menunggu pesanan makanan atau sekadar menghabiskan waktu.
"Mengalokasikan sedikit waktu untuk bermain game dapat meningkatkan kesehatan mental Anda dengan banyak cara yang luar biasa," kata pemasar digital, Lifehack Zuhair Sharif.
Di seluruh dunia, diperkirakan 72% gamer seluler aktif adalah kaum milenial dengan rentang usia 23 hingga 38 tahun.
(EAL)