Semakin Banyak Warga Asahan Terkonfirmasi Covid-19, Rahmat: Masyarakat Harus Taati Prokes

Semakin Banyak Warga Asahan Terkonfirmasi Covid-19, Rahmat: Masyarakat Harus Taati Prokes
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Asahan, Rahmat Hidayat Siregar (Analisadaily/Arifin)

Analisadaily.com, Kisaran - Hingga saat ini sudah 223 warga Kabupaten Asahan yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sedangkan yang berstatus suspek tiga orang, dirawat 84 orang, sembuh 127 dan meninggal dunia 12 orang.

Jumlah tersebut sesuai data terbaru, Minggu (18/10), hasil rekapitulasi sebaran Covid-19 per kecamatan di Kabupaten Asahan.

Juru bicara (Jubir) Percepatan dan Penganan Covid-19 Asahan, Rahmat Hidayat Siregar mengatakan, data tersebut diperoleh dari survelist yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan per 18 Oktober 2020.

Dengan meningkatnya data mitigasi di Kabupaten Asahan, Hidayat mengimbau kepada masyarakat agar berperan aktif untuk menaati protokol kesehatan (prokes) seperti 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dalam kehidupan sehari-hari.

"Kita tidak akan menyerah dan bosan mengimbau kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari minimal melakukan 3M," ungkap Rahmat Hidayat Siregar.

Sampai saat ini Pemkab Asahan masih tetap konsekuen berupaya menurunkan bahkan menghapuskan Covid-19 dengan berbagai cara dan upaya.

Dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi ke depan, Pemkab Asahan sedang menyiapkan lokasi khusus untuk menampung, mengisolasi serta melakukan perawatan pasien Covid-19.

"Saat ini pemerintah sedang menyiapkan lokasi untuk isolasi pasien Covid-19, jika dalam situasi terburuk dengan meningkatnya jumlah pasien di Kabupaten Asahan," ujar Hidayat tanpa merinci rencana lokasi yang disiapkan tersebut.

Dia juga meminta kepada seluruh pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri agar disiplin menerapkan protokol isolasi mandiri sesuai dengan anjuran pemerintah.

Hidayat juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menciptakan kerumanan massa yang bisa menimbulkan klaster baru di lingkungan masyarakat.

"Akibat dari kerumanan massa, bisa menimbulkan klaster baru dengan status OTG yang berpeluang menyebar dan menularkan Covid-19," tandasnya.

(ARI/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi