138 Orang Warga Asahan Sembuh dari Covid-19

138 Orang Warga Asahan Sembuh dari Covid-19
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Asahan, Rahmat Hidayat Siregar (Analisadaily/Arifin)

Analisadaily.com, Kisaran - Sebanyak 138 orang warga Asahan sudah dinyatakan sembuh dari virus corona (Covid-19). Sedangkan total yang terkonfirmasi positif 233 orang, meninggal 12 orang, suspek 4 orang dan masih dalam perawatan 73 orang.

Jumlah tersebut sesuai data terbaru, Selasa (20/10), hasil rekapitulasi sebaran Covid-19 per kecamatan di Kabupaten Asahan.

Juru bicara (Jubir) Percepatan dan Penganan Covid-19 Asahan, Rahmat Hidayat Siregar mengatakan, data tersebut diperoleh dari survelist yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.

Dengan meningkatnya data mitigasi di Kabupaten Asahan, Hidayat mengimbau kepada masyarakat agar berperan aktif untuk menaati protokol kesehatan (prokes) seperti 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun dalam kehidupan sehari-hari serta menghindari kerumunan.

"Kita tidak akan menyerah dan bosan mengimbau kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari minimal melakukan 3M, berolahraga cukup, menjaga asupan gizi cukup, memeriksakan diri bila ada gejala," ungkap Rahmat Hidayat Siregar.

Sampai saat ini Pemkab Asahan masih terus berupaya menekan penyebaran Covid-19.

Dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi ke depan, Pemkab Asahan sedang menyiapkan lokasi khusus untuk menampung, mengisolasi serta melakukan perawatan pasien Covid-19.

"Saat ini pemerintah sedang menyiapkan lokasi untuk isolasi pasien Covid-19, jika dalam situasi terburuk dengan meningkatnya jumlah pasien di Kabupaten Asahan," ujar Hidayat tanpa merinci rencana lokasi yang disiapkan tersebut.

Dia juga meminta kepada seluruh pasien terkonfirmasi Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri agar disiplin menerapkan protokol isolasi mandiri sesuai dengan anjuran pemerintah.

Hidayat pun mengingatkan masyarakat untuk tidak menciptakan kerumanan massa yang bisa menimbulkan klaster baru di lingkungan masyarakat.

"Akibat dari kerumunan massa, bisa menimbulkan klaster baru dengan status OTG yang berpeluang menyebar dan menularkan Covid-19," tandasnya.

(ARI/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi