Perdana Menteri Beri Proposal ke Raja

Malaysia Hadapi Rencana Keadaan Darurat

Malaysia Hadapi Rencana Keadaan Darurat
Malaysia telah memberlakukan penguncian di sejumlah daerah terkait Covid-19 dan kini ada pembicaraan bahwa keadaan darurat akan diberlakukan (Reuters)

Analisadaily.com, Kuala Lumpur - Raja Malaysia Al-Sultan Abdullah akan bertemu dengan sultan-sultan negara bagian untuk membahas proposal yang diajukan oleh Perdana Menteri, Muhyiddin Yassin.

Meski pihak istana belum merinci isi proposal tersebut, namun disinyalir Muhyiddin ingin memberlakukan keadaan darurat.

"Muhyiddin bertemu raja pada hari Jumat (23/10) untuk menyampaikan proposal yang akan mengarah pada penangguhan parlemen," kata seorang sumber kepada Reuters.

Rencana itu langsung mendapat kecaman dari pihak oposisi dan memunculkan kekhawatiran warga Malaysia

"Raja akan bertemu dengan penguasa lainnya segera," kata Pengawas Rumah Tangga Kerajaan, Ahmad Fadil Shamsuddin, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (24/10).

Seperti diketahui, Perdana Menteri Muhyiddin semakin mendapat tekanan setelah pemimpin oposisi yang juga mantan Wakil Perdana Menteri, Anwar Ibrahim, mengatakan bahwa dirinya telah mendapat dukungan untuk menjadi perdana menteri.

Sementara di sisi lain Malaysia juga sedang berjuang menghadapi wabah Covid-19.

Lebih dari 24.000 kasus Covid-19 tercatat di Negeri Jiran, atau dua kali lipat dibanding jumlah bulan lalu. Sebagian besar kasus terjadi di Sabah.

Menyikapi wacana pemberlakuan keadaan darurat, Anwar Ibrahim mengaku sangat prihatin.

"Keadaan darurat diumumkan ketika ada ancaman terhadap keamanan nasional kita," kata Anwar Ibrahim.

"Tetapi ketika pemerintah itu sendiri adalah sumber ancaman, maka keadaan darurat tidak lebih dari turunnya kediktatoran dan otoriterisme," tegasnya.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi