247 Warga Asahan Positif Covid-19, Masyarakat Ditekankan Taati Prokes

247 Warga Asahan Positif Covid-19, Masyarakat Ditekankan Taati Prokes
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Asahan, Rahmat Hidayat Siregar (Analisadaily/Arifin)

Analisadaily.com, Kisaran - Sampai hari ini sudah 247 warga Kabupaten Asahan yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan rincian berstatus suspek 2 orang, dirawat 72 orang, sembuh 162 dan meninggal 13 orang.

Jumlah tersebut sesuai data terbaru hasil rekapitulasi sebaran Covid-19 per kecamatan di Kabupaten Asahan.

Juru bicara (Jubir) Percepatan dan Pengananan Covid-19 Asahan, Rahmat Hidayat Siregar mengatakan, data tersebut diperoleh dari survelist yang dikelola Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan.

Dengan meningkatnya data mitigasi di Kabupaten Asahan, Rahmat mengimbau kepada masyarakat agar berperan aktif dalam menaati protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.

"Kita tidak akan menyerah dan bosan mengimbau kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari minimal melakukan 3M, memakai masker penutup mulut dan hidung hingga dagu, menjaga jarak dan mencuci tangan dalam melaksanakan kegiatan kesehariannya," kata Rahmat Hidayat, Minggu (25/10).

Sampai saat ini Pemkab Asahan masih terus berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan berbagai cara dan upaya.

Dalam kondisi terburuk yang mungkin terjadi ke depan, Pemkab Asahan sedang menyiapkan lokasi khusus untuk menampung, mengisolasi serta melakukan perawatan terhadap pasien Covid-19.

"Saat ini pemerintah sedang menyiapkan lokasi untuk isolasi pasien Covid-19, jika dalam situasi terburuk dengan meningkatnya jumlah pasien di Kabupaten Asahan," ujarnya tanpa merinci rencana lokasi yang disiapkan tersebut.

Rahmat meminta kepada seluruh pasien Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri agar disiplin menerapkan protokol isolasi sesuai anjuran pemerintah.

Selain itu, dia juga mengingatkan masyarakat agar tidak menciptakan kerumunan massa yang bisa menimbulkan klaster baru.

"Akibat dari kerumunan massa bisa menimbulkan klaster baru dengan status OTG yang berpeluang menyebar dan menularkan Covid-19," tukasnya.

(ARI/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi