Peringatan Hari Sumpah Pemuda diawali upacara tepat Pukul 08.00 WIB dilanjutkan dengan senam 'Ahoi' bersama dan hiburan penarikan undian untuk seluruh guru RA tergabung dalam IGRA Kecamatang Batang Kuis.

Ketua PC IGRA Batang Kuis, Zaniuddin menjelaskan, peringatan Hari Sumpah Pemuda sengaja digelar secara sederhana, mengingat situasi yang masih berada dalam pandemi Covid-19, dan berupaya untuk ikut serta memutus mata rantai penyebaran virus tersebut.

“Peringatannya sederhana kita gelar. Tadi pagi, diawali upacara dilanjut dengan senam Ahoi bersama dan ada penarikan luckydraw untuk seluruh anggota,” ungkapnya, Rabu (28/10).

Zainuddin yang turut didampingi Sekretaris, Ramadani Utami Pasaribu, dan Bendahara, Halimatus Syakdiah, memotivasi guru RA di Kecamatan Batang Kuis yang tergabung dalam wadah IGRA untuk tetap berkarya meski dalam situasi pandemi.

Meski diakui pandemi berdampak terhadap aktivitas mereka bahkan semua aspek kehidupan, namun guru RA tidak boleh ‘patah arang’ untuk berkarya. Bahkan guru RA harus memapu mengaktualiasikan ilmu juga pengetahuannya dengan tidak hanya bisa teori, tapi berkarya secara nyata.

“Guru RA jangan hanya bisa teori, tapi harus bisa berbuat dan berkarya secara nyata,” ucapnya.

Salah satu makna momentum Hari Sumpah Pemuda 2020 bagi IGRA, memotivasi untuk tetap semangat dan kreatif melahirkan karya yang bermanfat untuk orang banyak terlebih guru-guru RA serta peserta didik.

Dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum bisa dipastikan berakhir, guru RA diminta pula untuk memanfaatkan peluang terlebih ada sejumlah program pemerintah dalam peningkatan kapasitas termasuk peluang ekonomi.

“Situasi saat ini memang sulit dampak pandemi. Tapi guru RA harus tetap berkarya di tengah pandemi dan ambil peluang yang ada sebab banyak program pemerintah yang digulirkan,” terang Zainuddin.

Ketua IGRA Kabupaten Deliserdang, Alwan Syah Putra Harahap, yang hadir dalam kegiatan itu mengapresiasi gagasan inisiasi PC IGRA Batang Kuis dalam peringatan Hari sumpah Pemuda 2020. Momentum kebersamaan itu harus terus dipupuk mengingat ke depan IGRA secara kelembagaan punya tantangan berat ke depan.

“Tantangan IGRA dan guru RA ke depan semakin lebih kompleks. Akan ada sejumlah aturan yang cukup kompetitif sehingga butuh kreativitas dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” terangnya.

Diharapkan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020 menjadi momentum kebangkitan guru RA dan organisasi IGRA dengan syarat, semuanya bergegas menuju lebih baik dan mencapai persaingan 4.0.

(AK/RZD)