Tim Saba Bangunan yang dilatih Fidel Ganis Siregar berhasil menjadi runner up Sumpah Pemuda CUP. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Saba Bangunan FC harus puas sebagai runner up pada Turnamen Sepakbola Sumpah Pemuda Piala Ketua Ranting IPK Kwala Bekala setelah di partai final, Rabu (28/10) harus mengakui keunggulan Kanal FC 1-2.
Dalam final, Saba Bangunan FC yang bermaterikan beberapa pemain berdarah Padang Lawas Utara, mantan PSMS Jr dan mantan PPLP Sumut lebih dahulu unggul babak I melalui tendangan bebas jarak jauh Wahyu Darma, namun dibalas Kanal FC melalui penalti kontroversial Rifky Wahyudi.
Sampai akhir babak I kedua tim saling jual beli serangan membuat suasana pertandingan menjadi semakin menarik. Memasuki babak kedua suasana menjadi antiklimaks bagi Saba Bangunan FC. Beberapa kali Kanal FC yang diperkuat beberapa pemain PON Sumut 2021 yang menjadi juara 3 Porwil Bengkulu 2019 Sanja Mulia, Rifky Wahyudi, Purnomo mengurung dan menghujani gawang Saba Bangunan yang membuat penjaga hawang Ernesto Siregar yang juga salah seorang pemain PON Sumut 2021 dan Porwil 2019 Bengkulu harus beberapa kali jatuh bangun menepis bola.
Namun akhirnya tekanan yang dilakukan Kanal FC membuahkan hasil setelah Sukma berhasil memanfaatkan peluang di kotak penalti. Suasana pertandingan semakin panas dan mengharuskan wasit memberi kartu merah kepada Adek Ramadhan dari Saba Bangunan FC dan Sukma dari Kanal FC karena terlibat saling pukul. Sampai akhir babak ke 2 Kanal FC dan Saba Bangunan FC tidak dapat menambah gol lagi dan pertandingan berakhir 1-2 untuk kemenangan Kanal FC.
Pada perebutan tempat ke 3 antara The Eagles melawan Putera Denai berkesudahan dengan kemenangan The Eagles 5-1.
Pelatih Saba Bangunan FC Prof Fidel Ganis Siregar yang memegang lisensi C AFC menyatakan, cukup puas dan cukup memaklumi hasil yang dicapai anak anak asuhnya. Tim yang baru dibentuk dadakan itu mulai memberi warna dan euforia sepakbola di Medan khususnya.
Tim ini niatnya akan terus dipertahankan dan direncanakan akan terus mengikuti beberapa turnamen yang akan diadakan menjelang akhir tahun ini. Namun ditekankan lagi oleh WR 2 USU ini agar beberapa anak asuhnya yang kuliah di beberapa fakultas di USU maupun di PTS lain agar tidak lalai untuk terus belajar menyelesaikan studi nya. Tanggung jawab moril saya sebagai pendidik juga adalah ingin agar orang tua kalian bisa tersenyum bahagia ketika satu saat melihat kalian diwisuda, ujar dosen dan Profesor FK USU itu.
(BR)