AS Tuding Peretas Iran Telah Mengakses Data Pemilih

AS Tuding Peretas Iran Telah Mengakses Data Pemilih
Ilustrasi (Shutterstock)

Analisadaily.com, Washington - Amerika Serikat menuding peretas dari Iran telah mengirim email berisi ancaman kepada ribuan warganya. Selain itu para peretas juga diklaim telah mengakses data pemilih.

Email tersebut disinyalir berasal dari kelompok Proud Boys yang mengungkapkan bahwa mereka memiliki semua informasi tentang pemilih di AS.

Dalam pernyataan bersama, FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) mengatakan mereka menyadari ancaman terus-menerus dari Iran.

"Aktor berhasil memperoleh data pendaftaran pemilih setidaknya di satu negara bagian," bunyi pernyataan FBI tanpa menyebut negara bagian yang dimaksud.

Para pejabat Amerika mengaku waspada atas potensi campur tangan pihak asing dalam Pemilihan Presiden tanggal 3 November mendatang yang mempertemukan Donald Trump melawan Joe Biden.

Sebelumnya Direktur Intelijen Nasional AS, John Ratcliffe, menuduh peretas yang diduga dari Iran dan Rusia mendapatkan informasi pemilih dan mencoba memengaruhi opini publik menjelang pemungutan suara.

"Kami memastikan bahwa beberapa informasi pendaftaran pemilih telah diperoleh Iran dan secara terpisah oleh Rusia," kata Ratcliffe saat itu.

Menanggapi tuduhan itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan tudingan yang dilontarkan Amerika secara berulang itu sama sekali tidak berdasar.

Menurutnya pemerintah Iran juga telah menyampaikan persoalan ini kepada Duta Besar Swiss yang bertindak sebagai mediator antara kedua negara.

"Seperti yang telah kami katakan sebelumnya, tidak ada bedanya bagi Iran (siapa) yang memenangkan pemilihan AS," kata Khatibzadeh, dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (31/10).

Pada tahun 2016 lalu juga tersiar berita yang menyebut campur tangan Rusia dalam Pemilihan Presiden AS.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi