Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syaridin menunda kerja sama Pemerintah Aceh dengan Institut Francais di Indonesia.
Sebuah lembaga hasil penggabungan bagian kerja sama dan kebudayaan Perancis di Indonesia.
Nova lewat Twitter pribadinya menyampaikan penundaan tersebut sebagai wujud keberatan rakyat Aceh atas sikap Pemerintah Perancis yang mendiskreditkan Islam.
"Asswrwb. Sy meminta Ka. BPSDM utk menunda Perjanjian Kerjasama antara Pem Aceh dgn "Institut Francais d'Indonesie" sbg wujud keberatan rakyat Aceh atas sikap Pemerintah Prancis yg mendiskreditkan Islam," tulis Nova di akun Twitter pribadinya, Senin (2/11).
Kepala BPSDM Aceh, Syaridin, membenarkan instruksi dari Plt Gubernur Aceh untuk menunda kerja sama dengan Perancis.
“MoU dengan Perancis di bidang pendidikan ditunda dulu,” ujar Syaridin.
Ditegaskan juga, MoU kerja sama Pemerintah Aceh di bidang pendidikan dengan Institut Francais Indonesia sudah ditanda tangani oleh Plt Gubernur pada tgl 14 Juli 2020. Untuk sementara akan ditunda pelaksanaannya.
Seperti diberitakan banyak media yang akhirnya memunculkan kecaman kepada Presiden Perancis Emmanuel Macron karena tidak melarang Majalah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad SAW, bahkan kartun itu diizinkan tayang lewat proyektor dengan alasan menjunjung kebebasan berpendapat.
Tindakan Presiden Perancis direspon sebagai tindakan yang menghina Islam, bahkan Presiden Indonesia Joko Widodo mengecam Presiden Perancis dan menyebut pernyataan Emmanuel Macron menghina agama Islam dan melukai perasaan Muslim.
(MHD/CSP)