Kelompok Donald Trump Lancarkan Tudingan Palsu

Kelompok Donald Trump Lancarkan Tudingan Palsu
Donald Trump (The Washington Post)

Analisadaily.com, Washington - Sejumlah orang dekat Donald Trump melancarkan tuduhan tanpa dasar terkait kecurangan dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020.

Putra Donald Trump, Eric, men-tweet video yang menunjukkan seseorang membakar surat suara ayahnya.

Setelah ditelusuri, ternyata objek yang dibakar hanya contoh surat suara. Alhasil Twitter langsung menghapus unggahan tersebut.

Sementara Sekretaris Pers Gedung Putih, Kayleigh McEnany, mengklaim kemenangan Trump di Pennsylvania.

Klaim yang diunggah ke akun media sosialnya tersebut juga mendapat peringatan dari Twitter karena saat itu proses perhitungan suara masih berlangsung.

Hal yang lebih ekstrem dilakukan juru bicara kampanye, Tim Murtaugh. Dia menyebut telah terjadi pengendalian massa di Detroit sebagai upaya untuk menggagalkan peluang Trump terpilih kembali. Namun tuduhan itu lagi-lagi tanpa disertai bukti.

Sejumlah informasi palsu itu dilancarkan ketika beberapa negara bagian masih melakukan proses perhitungan suara.

Sejauh ini tampak Joe Biden unggul dalam electoral vote dari Donald Trump.

"Mereka telah mengubah taktiknya setelah berbulan-bulan melakukan serangan terhadap pemungutan suara melalui surat untuk mengatakan bahwa proses pemungutan suara dan proses penghitungan dicurangi," kata Joan Donovan, Direktur Proyek Penelitian Perubahan Sosial dan Teknologi di Harvard's Shorenstein.

"Mereka memprioritaskan publik dan meletakkan dasar bagi tantangan hukum untuk pemungutan suara melalui surat dan proses pemungutan suara," sambung Joan, dilansir dari The Washington Post, Kamis (5/11).

Menyikapi hal ini, perusahaan-perusahaan media sosial terus berupaya memberi peringatan terhadap unggahan yang menyesatkan.

Facebook dalam banyak kasus menambahkan pemberitahuan bahwa proses penghitungan masih berlangsung.

Sementara Twitter menerapkan standar yang lebih ketat, yakni menyembunyikan unggahan yang tidak berdasar. Namun tindakan itu sering kali terjadi setelah pesan dibagikan secara luas.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi