Tolak Kemenangan Biden, Trump: Pemilu Masih Jauh dari Selesai

Tolak Kemenangan Biden, Trump: Pemilu Masih Jauh dari Selesai
Donald Trump masih menganggap Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 belum selesai (AP)

Analisadaily.com, Washington - Donald Trump tetap menentang hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020 yang dimenangkan Joe Biden.

Menurutnya Pemilu masih jauh dari selesai sehingga tidak ada yang berhak mengklaim kemenangan.

Padahal Biden sudah mendapatkan 290 electoral vote atau melampaui ambang batas yang diperlukan untuk memenangkan Pilpres AS, yakni 270 electoral vote.

Kemenangan mantan Wakil Presiden Amerika di era Barack Obama itu dipastikan setelah masuknya hasil perhitungan di Pennsylvania dan Nevada.

Dalam sebuah pernyataan, Trump menuduh Biden bergegas untuk berpura-pura menjadi pemenang.

"Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari selesai," kata Trump, dilansir dari Al Jazeera, Minggu (8/11).

"Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan menuju penghitungan ulang wajib, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid dan sah yang dapat menentukan pemenang akhir," ungkapnya.

Sejak awal perhitungan suara, Trump terus menyampaikan informasi tak berdasar, termasuk mengklaim kemenangan di Pennsylvania, Nevada, Georgia dan Arizona.

Dia juga berulang kali menuduh proses pemilihan sarat akan kecurangan. Namun tuduhan itu langsung dibantah panitia penyelenggara dan sejumlah ahli hukum.

Merasa tidak puas dengan hasil pemilihan, Trump mengajukan tuntutan hukum di beberapa negara bagian. Beberapa dari kasus tersebut telah ditolak oleh pengadilan, tetapi dia menyebut proses pengadilan akan dilanjutkan pada hari Senin (9/11).

"Mulai Senin, kami akan mulai menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah segera ditentukan," tegas Trump.

Sementara Joe Biden merasa terhormat dan bersyukur setelah dinyatakan sebagai pemenang.

"Saya merasa terhormat dan rendah hati atas kepercayaan yang diberikan rakyat Amerika kepada saya dan Wakil Presiden terpilih (Kamala) Harris," ujarnya.

Biden pun terus menyuarakan agar rakyat Amerika kembali bersatu pasca melewati masa-masa kampanye hingga hari pemilihan yang cukup panas.

"Dengan berakhirnya kampanye, inilah saatnya untuk melupakan kemarahan dan retorika keras kita dan bersatu sebagai sebuah bangsa," imbaunya.

Jika kemenangan Biden disahkan, ini akan menjadi yang keempat kalinya dalam sejarah Amerika presiden petahana dikalahkan oleh penantang.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi