Menhub Budi Karya resmikan peluncuran Program BTS di Sumut (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Kementerian Perhubungan (kemenhub) meresmikan peluncuran program Buy The Service (BTS) di Sumut, Minggu (8/11). Program ini diharapkan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan transportasi di Sumut.
BTS merupakan program yang didedikasikan untuk kenyamanan dan keamanan masyarakat menggunakan transportasi umum. Pemerintah memberikan subsidi kepada operator transportasi sehingga biayanya murah bagi masyarakat.
"Ini program subsidi bagi angkutan massal perkotaan untuk mengatasi gap antara daya beli masyarakat dengan cost yang dikeluarkan operator. Selisih itulah yang kita bayar sampai waktu tertentu," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, dalam keterangan resmi diperoleh
Analisadaily.com, Senin (9/11).
Melalui program ini, operator-operator bus akan terikat kontrak dengan Kemenhub. Dengan begitu diharapkan setelah kontrak berakhir operator-operator bus benar-benar komersil.
"Saya akan usulkan ini multi-year, lima tahun sehingga kontrak kami bisa dijadikan jaminan kepada bank," kata Budi Karya.
Disebutkan, total ada 72 bus yang ikut dalam program dan beroperasi di jalur yang telah ditentukan. Ada 5 koridor yang dibentuk Kemenhub yaitu, Terminal Pinang Baris-Lapangan Merdeka, Terminal Amplas-Lapangan Merdeka, Belawan-Lapangan Merdeka, Tuntungan-Lapangan Merdeka, dan Tembung-Lapangan Merdeka.
Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiadi menegaskan, paling lama setiap bus akan sampai di shelter 10 menit dan akan lebih mudah dilacak karena program memiliki aplikasi di smartphone yang bisa diunduh pengguna yaitu Teman Bus.
"Program ini menggunakan bus besar dan sedang tipe low-entry. Bus memiliki ruang prioritas dan area disabilitas. Kami sudah melaunching di lima kota besar tahun ini, Medan menjadi yang terakhir. Karena Medan yang terakhir, kami akan gratiskan bagi masyarakat sampai akhir tahun ini," ucapnya.
Diharapkan dengan moda transportasi aman dan nyaman yang dibentuk Kemenhub, masyarakat mulai meninggalkan kendaraan pribadinya.
"Kita harap seperti itu karena kota besar bila tidak seperti ini akan sangat macet. Selain itu, kita juga berupaya mengurangi polusi di kota-kota besar," tambah Budi Setiadi.
(RZD)