BTN (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Jakarta - Direktur Consumer dan Commercial Lending Bank Tabungan Negara (BTN) Hirwandi Gafar mengungkapkan, jumlah portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR) hingga September 2020 mencapai Rp 196,51 triliun atau setara 1,7 juta unit rumah.
Jumlah itu terdiri dari Rp 116,32 triliun KPR Subsidi dan Rp 80,19 triliun KPR non-subsidi. Hal tersebut diungkapkan Hirwandi saat Webinar Urban Forum Outlook Property & Banking 2021 di Jakarta, Jumat (13/11).
Webinar bertajuk Siasat Industri Menghalau Gempuran Corona yang ditayangkan melalui Zoom meeting dan live streaming di Youtube menampilkan sejumlah pembicara.
Dari portofolio tersebut, perseroan menguasai pangsa pasar sebesar 40 persen. Pada segmen KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), BTN memiliki market share terbesar yaitu 89 persen.
“Pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap realisasi KPR memasuki kuartal II/2020. Namun, memasuki kuartal III/2020 realisasi KPR mulai meningkat,” ujarnya.
Kredit di sektor perumahan memang mulai menunjukkan pertumbuhan setelah sempat menurun karena terdampak pandemi Covid-19.
“Mungkin November akan lebih baik, tetapi Desember penuh tantangan karena hanya ada 23 hari kerja,” katanya.
Adapun tahun 2021, BTN memproyeksikan penyaluran KPR bakal lebih tinggi. Optimisme ini didorong sejumlah faktor di antaranya anggaran FLPP meningkat menjadi Rp16,63 triliun untuk 157.500 rumah pada 2021.
Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan di kisaran 4,5 persen hingga 5,5 persen. Adanya kebiasaan gaya hidup baru di mana lebih banyak orang bekerja dan berinteraksi dari rumah juga ikut menjadi faktor pendorong.
Di samping itu, perkiraan vaksin mulai bisa digunakan di Indonesia pada awal tahun depan sehingga ekonomi dan bisnis akan bergerak ke arah yang lebih positif.
“Kami berkeyakinan serapan tinggi di 2021 karena rumah merupakan kebutuhan paling pokok saat ini, di mana orang lebih banyak berada di rumah,” tandasnya
(TRY/RZD)