Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berada di dalam Kantor Mina Bahari IV Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Jakarta, Jumat (27/11/2020). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Analisadaily.com, Jakarta - Edhy Prabowo telah mengajukan dan menandatangani surat pengunduran diri dari jabatannya sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Surat pengunduran diri sudah ditandatangani Pak Edhy, kemarin. Surat itu ditujukan ke Bapak Presiden," kata Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Antam Novambar dalam rilis di Jakarta, dilansir dari
Antara, Jumat (27/11).
Disebutkan Antam, KKP kini tinggal menunggu keputusan resmi Presiden Jokowi atas surat pengunduran diri tersebut. Karena hanya kepala negara yang berhak memutuskan pemberhentian seorang menteri.
KKP untuk sementara dipimpin oleh Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim.
Antam menegaskan, di situasi saat ini pelayanan KKP terhadap masyarakat kelautan dan perikanan tetap berjalan seperti biasa. Pegawai di pusat maupun Unit Pelayanan Teknis (UPT) daerah tetap bekerja dan tetap beroperasi normal.
"Yang pasti, layanan ke masyarakat tetap berjalan, tidak boleh kendor," ujar Antam.
Hal tersebut juga tertuang dalam Surat Edaran Nomor B-835/SJ/XI/2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Perkantoran di Lingkup KKP yang ditandatangani Antam pada 25 November 2020.
Ia mengemukakan, seluruh pegawai di lingkungan KKP diharapkan tetap bekerja seperti biasa dan melaksanakan tugas secara optimal dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Protokol kesehatan dalam menjaga kesehatan itu, perlu terus diperhatikan baik di rumah, di perjalanan maupun di tempat kerja. Para pegawai diminta tetap fokus dan semangat dalam bekerja, serta menjaga soliditas internal KKP.
Hal tersebut, adalah penting sebab pelayanan prima ke masyarakat merupakan prioritas utama KKP. Ia juga meminta para pegawai menghargai proses hukum yang sedang berjalan di KPK.
"Kita fokus saja bekerja, melayani masyarakat," tegas Antam.
(RZD)