Zikir dan doa (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dewan Fatwa Pengurus Besar (PB) Al-Jam’iyyatul Washliyah mengadakan zikir dan doa dalam menyambut HUT ke-90 tahun 2020 di Perguruan Al-Washliyah, Jalan Ismailiyah, Medan, Minggu (29/11).
HUT ke-90 yang bertepatan dengan 30 November 2020 di Medan dilaksanakan zikir dan doa, serta kegiatan lainnya. Hadir dalam acara Sekretaris Dewan Fatwa PB Al-Jam’iyyatul Washliyah, Ustaz HM Nasir, dan pengurus lainnya, yakni Jamil, Thohir Ritonga, Imam Yazid, Amar Adly, dan Irwansyah MHI.
Acara tersebut dirangkai dengan pembacaan surah yasin, yakhtim-tahlil, dan doa, serta tausiyah singkat Amar Adly.
Sekretaris Dewan Fatwa PB Al-Jam’iyyatul Washliyah, Ustaz Nasir mengatakan, tujuan zikir dan doa serta kegiatan lainnya untuk mengenang sekaligus mensyukuri HUT ke-90 Al-Washliyah tahun 2020.
Sedangkan makna filosofi yang terkandung di dalamnya untuk menghormati ulama dalam membangun Al-Washliyah, termasuk turut serta dalam menegakkan NKRI. Apalagi Al-Washliyah lahir pada tahun 1930, lebih tua 15 tahun dari Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 1945.
“Jadi, peranan ulama Al-Washliyah dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan RI sangat besar. Seperti, Alm Arsyad Thalib Lubis, Alm Abdurrahman Syihab, dan Alm Muhammad Yunus,” jelas Nasir.
Dewan Fatwa
Al-Washliyah ada hubungannya dengan Dewan Fatwa yang berharap kepada seluruh pihak agar menghormati ulama, karena ulama adalah mitra umaro (pemerintah). Kalau sepakat menghormati umaro, mengapa tidak menghormati ulama, karena antara ulama dan umaro tidak bisa dipisahkan.
“Kalau diartikan ‘Athiiullah wa ‘Athiiurrasuula wa Ulil Amri minkum, maka makna ‘Ulil Amri’ adalah ulama dan umaro,” tegasnya.
Karena itu, kata Ustaz Nasir, khusus kepada warga Al-Washliyah dan umat islam pada umumnya, agar jangan mau terpancing pihak-pihak yang ingin mengadudomba antara ulama dengan umaro atau ulama dengan umat. Karena, harus menghargai dan menghormati ulama sebagai “Pewaris Para Nabi”.
“Kemerdekaan RI banyak diperankan ulama, termasuk kata-kata berbahasa Arab berkonotasi islam di dalam lima Sila dalam Pancasila,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap kepada umat islam, khususnya warga Al-Washliyah jangan melupakan jasa-jasa ulama.
Dikatakannya, Dewan Fatwa PB Al-Jam’iyyatul Washliyah mengucapkan selamat HUT ke-90 Al-Washliyah serta kepada Ketua Umum PB Al-Jam’iyyatul Washliyah, Yusnar Yusuf Rangkuti, yang diamanahkan MUI Pusat periode 2020-2025 sebagai salah seorang ketua di organisasi itu.
“Mudah-mudahan Al-Washliyah dapat memberikan kontribusi kepada bangsa Indonesia dan dapat membimbing umat Islam ke jalan yang diridhoi Allah SWT,” sebutnya.
Dia berharap kepada seluruh kader dan warga Al-Washliyah di Sumut pada khususnya agar dapat memikirkan Al-Washliyah ke depan.
“Jika dalam Pilkada di Sumut yang dilaksanakan serentak pada 9 Desember 2020 terjadi perbedaan pilihan, maka jangan sampai memecah-belah persatuan Al-Washliyah,” pintanya.
(HERS/RZD)