Wiwik Tinjau Korban Angin Puting Beliung di Sei Bamban

Wiwik Tinjau Korban Angin Puting Beliung di Sei Bamban
Darma Wijaya, calon Bupati Serdang Bedagai, memberikan bantuan kepada warga dusun XV, Kampung Jati yang diterjang bencana angin puting beliung. (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Serdang Bedagai - Wujud kepedulian Darma Wijaya, calon Bupati Serdang Bedagai, atas derita warga dusun XV, Kampung Jati yang diterjang bencana angin puting beliung membuat sejumlah elemen masyarakat terdorong memberikan bantuan.

Tergabung dari organisasi masyarakat Pemuda Pancasila, tim pemenangan Dambaan, serta tokoh agama, Darma Wijaya mendatangi Kampung Jati Kecamatan Seibl Bamban, Serdang Bedagai membawa bantuan.

Bahkan, rombongan yang digawangi dari Ketua DPC Gerindra Serdang Bedagai juga sebagai sekretaris tim pemenangan Darma Wijaya dan Adlin Tambunan, calon Bupati dan wakil Bupati periode 2021-2024, memberi beragam bantuan seperti beras, minyak goreng dan mie instan.

Berdasarkan data yang dihimpun di lapangan, 81 rumah mengalami rusak berat akibat terdampak angin kencang puting beliung. Wiwik, sapaan akrab Darma Wijaya mengunjungi langsung para korban.

Dalam kata sambutannya, Wiwik mengatakan musibah angin puting beliung terjadi karna bencana alam yang tak terduga-duga.

"Ambil hikmahnya. Ini adalah gotong royong dari Pemuda Pancasila, tim pemenangan Dambaan, tokoh agama yang dikomandoi Ketua Gerindra, Pak Budi. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Jangan dilihat dari nilainya tapi lihat dari bapak ibu bagian dari kami," ucapnya, Rabu (2/12).

Sarah, salah satu korban angin puting beliung warga Dusun XV menceritakan, terjangan angin puting beliung telah meratakan bangunan rumahnya dan merusak sejumlah barang perabotan di rumahnya.

"Awalnya mendung, awak kira mau hujan biasa aja, awak tutup pintu rumah, rupanya angin, kok lama-lama anginnya makin kencang, tumbang semua pohon-pohon depan rumah. Mau keluar rumah pintu gak bisa dibuka," ucapnya.

Angin puting beliung, menurut dia, berhembus cukup lama. Saat itu, Sarah hanya bertiga di rumah dengan bayi dan adik kandungnya. Tak bisa berbuat banyak ketika angin mulai merobohkan dinding dan atap rumahnya.

"Saya sama adik lari ke dapur untuk menyelamatkan diri saat angin kencang, karena dapur yang saat itu tidak rusak parah," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

(JW/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi