Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono. (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Kepolisian Daerah (Polda) Aceh memastikan tidak ada pengamanan khusus pada Kamis, 4 Desember 2020, yang merupakan Hari Ulang Tahun (HUT) atau Milad ke-44 Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Hanya saja, petugas kepolisian di daerah-daerah akan meningkatkan patroli dan pengawasan di lapangan.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Ery Apriyono, mengaku tidak ada persiapan atau pengamanan khusus dilakukan menjelang 4 Desember. Tetapi, kegiatan pengamanan rutin petugas kepolisian akan lebih ditingkatkan.
“Polda tetap melaksanakan kegiatan-kegiatan rutin seperti biasa, tetapi kegiatan rutin itu ditingkatkan,” kata dia di Banda Aceh, Kamis (3/12).
Ia menyebutkan, kegiatan pengamanan rutin dimaksud seperti patroli dan penjagaan di lokasi titik yang telah ditentukan.
“Kita mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi. Situasi yang sudah aman dan damai di Aceh ini harus dipertahankan,” katanya.
Hingga saat ini institusinya belum menerima informasi apakah adanya penggiringan massa dari daerah menuju ke Kota Banda Aceh.
"Menyangkut dengan penggiringan massa, sementara ini belum ada (informasi). Kita tetap mengantisipasi dan mudah-mudahan itu tidak ada," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat, H. Muzakir Manaf telah memberikan instruksi kepada anggota, eks kombatan dan seluruh jajaran KPA ban sigom Aceh.
Instruksi tersebut terkait dengan perayaan peringatan Hari Ulang Tahun atauilad GAM ke-44, pada 4 Desember 2020.
Mualem sapaan akrab Muzakir Manaf melalui Juru Bicara KPA, Azhari Cagee mengintruksikan untuk melakukan serangkaian kegiatan sebagaimana yang biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya.
Diantara isi instruksi tersebut adalah melakukan doa bersama, menyantuni anak yatim dan berziarah ke makam para mantan pejuang GAM.
"Mualem menginstruksikan kepada jajaran KPA ban sigom Aceh, peringatan 4 Desember seperti biasa dengan melakukan santunan anak yatim, zikir, doa bersama, dan ziarah ke makam para syuhada yang telah syahid berpulang ke Rahmatullah. Itu instruksi Mualem," ujar Azhari Cagee.
Azhari Cagee mengatakan, peringatan ulang tahun tersebut dilakukan agar masyarakat Aceh tidak lupa pada sejarah.
"4 Desember suatu sejarah yang terjadi di Aceh dan wajib, tidak bisa dilupakan. Wajib dikenang dan 4 desember ini kita peringati seperti biasa, doa, zikir dan ziarah," katanya.
Kemudian terkait dengan isu pengibaran bendera bintang bulan, Cagee menyebutkan pihaknya tidak pernah menyuruh, namun tidak pula melarang jika ada masyarakat yang ingin mengibarkannya.
"Kita tidak menyuruh dan tidak melarang. Kenapa? Karena itu sudah menjadi bendera Aceh sesuai Qanun Nomor 3 tahun 2013. Maka KPA tidak dalam kapasitas menyuruh dan melarang.
Nanti kalau menyuruh dan melarang akan dianggap itu bendera KPA. Padahal itu bendera jelas- bendera Aceh sesuai qanun," tambahnya lagi.
Azhari Cagee juga menjawab terkait isu akan adanya pergerakan massa ke Banda Aceh saat 4 Desember nanti.
"Menurut informasi yang kita terima sampai saat ini belum ada pembentukan panitia, belum ada persiapan apapun dan instruksi apapun, maka itu tidak kita tanggapi," pungkasnya.
(MHD/CSP)