Ilustrasi (World Economic Forum)
Analisadaily.com, Jakarta - Sebanyak 1,2 juta vaksin Covid-19 di Indonesia. Vaksin buatan Sinovac dibawa menggunakan Pesawat Garuda Indonesia jenis Boeing 777-300ER, dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Minggu (6/12) sekitar pukul 21.20 WIB.
Dilansir dari
CNNIndonesia, Senin (7/12), Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap, kedatangan vaksin tersebut dapat menekan penyebaran Covid-19 di Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan satu kabar baik bahwa hari ini pemerintah sudah menerima 1,2 juta vaksin Covid-19. Vaksin ini buatan Sinovac yang kita uji klinis di Bandung sejak Agustus 2020," kata Jokowi dalam keterangan pers.
Dikatakan Jokowi, pemerintah saat ini juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan datang di awal tahun 2021. Pemerintah juga berencana mendatangkan vaksin dalam bentuk bahan baku curah sebanyak 15 juta dosis vaksin pada Desember ini, dan 30 juta dosis pada 2021.
Jokowi mengingatkan, vaksin tidak bisa langsung digunakan. Vaksin harus melewati tahapan di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk menjamin keselamatan dan kesehatan masyarakat.
Vaksin baru dapat digunakan setelah mendapatkan Izin Edar atau persetujuan penggunaan pada masa darurat atau
Emergency Use Authorization (EUA). Proses vaksinasi juga tidak mungkin dilakukan secara serentak. Masyarakat diminta mengikuti pengumuman dan petunjuk yang sudah disiapkan oleh pemerintah.
"Tidak memungkinan vaksinasi secara serempak, untuk semua penduduk saya harap mengikuti pengumuman dan petunjuk-petunjuk dari petugas yang saat ini sudah menyiapkan vaksinasi," jelas Jokowi.
BPOM sebelumnya telah menyatakan rencana vaksin Covid-19 tertunda dan bakal mundur pada Januari 2021 karena belum bisa diberikan EUA. Hal ini terjadi karena masih ada kekurangan data hasil uji klinik vaksin Covid-19 Sinovac yang telah diuji coba di Bandung dan hasil analisis uji klinik
mid term.
Apabila data tersebut dapat dilengkapi, maka izin UEA diklaim BPOM dapat diberikan pada minggu ketiga Januari 2021.
(RZD)