Jurus IHGMA Sumut Tingkatkan Okupansi Hotel di Tengah Pandemi Covid-19

Jurus IHGMA Sumut Tingkatkan Okupansi Hotel di Tengah Pandemi Covid-19
IHGMA Sumut (Analisadaily/Reza Perdana)

Analisadaily.com, Medan – Pandemi virus corona Covid-19 berdampak terhadap berbagai sektor, termasuk pariwisata dan bisnis perhotelan. Di Sumatera Utara (Sumut), sejak Maret sampai Juni 2020, tingkat okupansi hotel terjun bebas.

Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) Sumut, Achmad Zulham mengatakan, pada masa tersebut atau di awal-awal pandemi Covid-19 melanda, untuk mendapatkan okupansi di atas 10 persen cukup sulit.

“Jadi, okupansi atau tingkat hunian hotel di masa awal-awal pandemi cukup sulit, di bawah 10 persen,” kata Zulham, di sela-sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) IHGMA Sumut 2020 di Grand Inna Medan Hotel, Kota Medan, Kamis (10/12).

Melihat kondisi tersebut, IHGMA Sumut bergerak cepat membuat program diberi nama recovery period. Program dicanangkan Juni sampai Desember 2020. Pemerintah didorong tidak melakukan lockdown dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), khususnya di Sumut.

“Sehingga kita tetap bisa berjalan dengan Adaptasi Kebiasaan Baru, terutama ada yang namanya penerapan protokol kesehatan,” ucapnya.

Diungkapkan Zulham, dengan penerapan program recovery period dan berbagai langkah tersebut, industri perhotelan di Sumut bisa kembali berjalan. Tentunya, dengan aturan-aturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah.

“Tercatat, pada saat di recovery period, kita mengalami peningkatan. Sumut merupakan provinsi dengan tingkat hunian di atas provinsi lain, termasuk Bali dan lain-lain. Cukup membanggakan, di Sumut tingkat okupansi di atas provinsi lain,” sebutnya.

Inovasi Tingkatkan Bisnis Perhotelan

Zulham menyampaikan, ada beberapa campaign yang dilakukan untuk meningkatkan bisnis perhotelan di Sumut. Pertama save stay campaign, dalam artian dibuat kampanye untuk bisa mengedukasi masyarakat, sehingga tidak takut untuk bisa menginap di hotel.

Sebelum kampanye itu dilaksanakan, IHGMA Sumut terlebih dahulu memastikan seluruh hotel yang ada di Sumut menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari tamu masuk, pengawasan di kamar, dan pengawasan di makan dan minum.

“Jika itu diterapkan, kita kampanyekan, dan ini cukup berjalan dengan baik, sehingga orang tidak takut lagi untuk menginap di hotel. Karena protokol kesehatannya terjaga,” sebutnya.

Selain itu IHGMA juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Badan Kreatif Republik Indonesia atau Kemenparekraf RI, karena mereka punya program yang namanya CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environtment).

“Program itu kita gelontorkan di Sumut, sehingga mayoritas hotel yang ada di Sumut sudah mendapat sertifikat CHSE. Ini cukup bisa mendorong tingkat okupansi, karena kekhawatiran untuk menginap di hotel tidak terjadi,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi