Pertemuan karyawan RSHM dengan Wadir Hartati di bekas kantin rumahsakit, Jumat (18/12). (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.con, Percut - Ratusan karyawan Rumah Sakit Umum Haji Medan (RSUHM) mengeluh. Pasalnya, sudah dua hari ini mereka memperjuangkan nasib pelunasan gaji ke-13 dan insentif tenaga perawat pasien Covid-19 kepada manajemen namun belum terealisasi.
Pada pertemuan hari kedua, Jumat (18/12), di bekas kantin rumah sakit milik Pemprop Sumut di Medan Estate itu karyawan dan perawat dijaga satpam berdiskusi dengan Wakil Direktur Umum dan Administrasi RSHM dr Hartati.
Informasi diperoleh, Hartati tidak membahas hal teknis terhadap perjuangan pencairan gaji ke-13 dan insentif tenaga Covid-19, kecuali hanya mengulas aturan main yang tidak menjurus kepada solusi problematika tuntutan karyawan.
Rasa cemas ratusan karyawan dan tenaga perawat terkait gaji ke-13 yang baru dibayar 50 persen itu mengingat akhir Tahun Anggaran yang tinggal dua hari lagi tutup buku 2020.
Apa lagi pada pertemuan pertama karyawan dan perawat dengan Direktur RSHM tergambar kepesimisan pencairan kekurangan gaji ke-13 yang 50 persen lagi.
"Gaji ke-13 saat ini baru dibayar 50 persen sedangkan 50 persen lagi belum padahal ini sudah akhir tahun, ditambah dana insentif tenaga perawat pasien Covid-19 belum juga dicairkan makanya kami tuntut"Ujar salah seorang karyawan enggan ditulis namanya.
Wakil Direktur Umum dan Administrasi RSHM dr Hartati yang dikonfirmasi Analisadaily.com Jumat (18/12) membearkan adanya tuntutan karyawan tersebut, menurutnya pihaknya bukan tidak ingin melunasi namun dikarenakan anggaran yang minim.
"Tidak ada uang saat ini bagaimana kita mau melunasi, ini dikarenakan penurunan pendapatan rumah sakit sejak pandemi covid19, serta pasien rumah sakit juga minim. Sedangkan pendapatan rumah sakit kan dari pasien," tambahnya.
(KAH/CSP)