Mahasiswa STIK-P Makin Terampil di Tengah Pandemi Covid-19

Mahasiswa STIK-P Makin Terampil di Tengah Pandemi Covid-19
Foto bersama para wisatawan/wisudawati STIK-P (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Situasi pandemi Covid-19 masih terjadi di Sumatera Utara. Namun di tengah pandemi justru banyak hikmah yang didapat, khususnya bagi pendidikan ilmu komunikasi.

Hal tersebut dikatakan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi "Pembangunan" (STIK-P) Medan, Dr. Sakhyan Asmara MSP, saat menggelar wisuda sarjana angkatan XXIX di Hermes Palace Hotel, Jalan Pemuda Medan, Sabtu (19/12).

"Hikmah yang dipetik mahasiswa dari wabah corona ini adalah semakin piawai dalam menggunakan gadget untuk kepentingan yang bermanfaat. Seperti kepentingan belajar, di mana praktik komunikasi dapat langsung diterapkan melalui penggunaan android, podcast, dan webinar," kata Sakhyan dalam sambutan.

Menurutnya pandemi Covid-19 mendorong para mahasiswa untuk terampil dalam memaksimalan teknologi komunikasi. Selain itu, mahasiswa juga termotivasi menggunakan jaringan internet, media sosial, dan media online sebagai sumber informasi belajar.

"Termasuk mengaplikasikan teori-teori yang dipelajari di kampus, komunikasi antara dosen dan mahasiswa menjadi intens meski tidak tatap muka," ucapnya.

Sahkyan menjelaskan wisuda tahun ini meluluskan 17 orang yang terdiri atas dua lulusan konsentrasi Public Relations, 10 orang konsentrasi Jurnalistik, dan lima orang konsentrasi Broadcasting. Total kampus yang didirikan oleh tokoh pers nasional almh Hj Ani Idrus sudah menamatkan 866 sarjana.

Lulusan terbaik diraih oleh Nazhira Anindy (Jurnalistik) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97 diikuti Louis Freedyana Anggryani (PR) IPK 3,96 dan Meiliza Putri (Broadcasting) IPK 3,84. Selain ketiga lulusan tersebut, ada empat lain yang juga berpredikat cumlaude dan sisanya sangat memuaskan.

"Perjalanan kalian masih sangat panjang, bisa saja akan menemui kegagalan. Tapi jangan pernah putus asa dalam menghadapi kegagalan. Karena sejatinya bukanlah saudara tidak pernah gagal, namun karena saudara bangkit kembali," ujar Sakhyan.

"Gunakan ilmu saudara itu berarti bagi kehidupan bangsa dan negara serta kehidupan saudara kelak meniti karir yang nyata. Bekerjalah dengan bebas dan ikhlas, ibarat daun yang jatuh dari pohonnya yang tidak pernah menyalahkan angin, tetap menerima apapun yang terjadi. Jadi jangan cepat berpuas diri," pungkasnya.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi