Jemaah menziarahi makam ulama dalam Haul III Ulama dan Masyaikh Bandar Khalifah-Tembung (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Percut Seituan - Menutup akhir tahun 2020 dan dalam situasi pandemi Covid-19, pelaksanaan Haul III Ulama dan Masyaikh daerah BandarKhalifah-Tembung, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, digelar secara sederhana namun Khidmat.
Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Rum Nasution, kepada Analisadaily.com, Minggu (3/1) menuturkan, pelaksanaan Haul III Ulama dan Masyaikh Bandar Khalifah-Tembung, sedikit mengalami pergeseran karena situasi dan teknis pelaksanaan.
Terlebih dalam situasi pandemi, perhelatan rutinitas tahunan dilaksanakan secara sederhana dan tidak melibatkan banyak massa seperti Haul I dan II yang banyak diikuti umat Islam serta murid-murid para ulama yang makamnya (kuburan) diziarahi.
Peringatan Haul diwali dengan khataman Alquran, zikir dan pembacaan doa bersama dipusatkan di Masjid Hasaniyah, Desa Bandar Khalifah, serta diakhiri dengan ziarah ke makam (kuburan) sejumlah ulama di beberapa titik.
Penggagas Haul, Ustaz Muhammad Syafii Umar Lubis yang juga Ketua Umum Asyirah Aswaja Sumatera Utara (Sumut) menguraikan, ulama dan masyaikh yang dibuat haulnya merupakan ulama mumpuni dan sangat disegani di masanya.
Mereka adalah ulama yang selain memiliki ilmu luas juga mewariskan pengajian kitab kuning (Turats) yang masih ada di Bandar Khalipah-Tembung sampai saat ini. Dengan acara Haul diharapkan tercipta suasana religius di tengah-tengah masyarakat, sekaligus bentuk takzim (penghormatan) kepada para ulama yang ikhlas mengajarkan ilmunya.
Camat Percut Seituan, Khairul Azman Harahap, yang turut hadir sangat mengapresiasi gagasan kegiatan Haul Ulama dan Masyaikh yang menjadi ikon keagamaan di daerah tersebut. Terlebih menjadi salah satu wujud nyata dari realisasi visi pembangunan menjadikan Deliserdang yang maju dan sejahtera, dengan masyarakatnya yang religius serta rukun dalam kebinekaan.
“Acara ini sangat baik dan menjadi ikon keagamaan bukan saja untuk Bandar Khalifah, tapi Kecamatan Percut Seituan,” tandas Khairul.
Ditambahkan Sekretaris Panitia, Khairul Anwar, ziarah diawali ke makam Syekh Hasan bin Abdullah Nasution, ulama tarekat (wafat 1936) dilanjutkan ke makam Guru Abdul Syukur Lubis (wafat 1947) yang ditembak Belanda di Sungai Tembung kemudian makam Bahri Nur.
Jemaah juga menziarahi makam Syekh Musa Al Paguri (wafat 1950) yang juga murid Syekh Ahmad Khatib Alminangkabawi di Makkah. Lalu makam Tuan Guru Mad Yaman (wafat 1950), Tuan Guru Usman, ulama kharismatik murid Syekh Hasan Ma'shum.
Selanjutnya makam Mahmud Umar Nasution, salah seorang Pendiri Madrasah Al-Washliyah Tembung, Syekh Mahmud Abdurrahim, Allah Yarham Muhammad Darwis Nasution, Muhammad Alamsyah Nasution, Kiai H. Saiman, Kiai Azra Al Bantani dan Allah Yarham Husaini Seituan dan Affandi Kolam.
(AK/RZD)