Jack Ma Dikabarkan Menghilang

Jack Ma Dikabarkan Menghilang
Jack Ma (Yahoo)

Analisadaily.com, Beijing - Absennya miliuner China yang juga pemilik Alibaba, Jack Ma, dalam 2 bulan terakhir menjadi misteri. Bahkan Jack Ma tak muncul dari episode akhir acara televisi di mana ia menjadi bintang tamu utamanya.

Dilansir dari CNBC Indonesia, Selasa (5/1), spekulasi pun muncul mengapa ia 'menghilang'. Apalagi, hal itu terjadi saat China tengah melakukan tindakan keras ke kerajaan bisnisnya. Ada yang mengatakan ia sedang dalam pengawasan yang ketat Beijing sehingga ia harus "dikarantina" di suatu tempat.

Pengawasan ini dilakukan karena perusahaan pria 56 tahun itu melanggar aturan anti monopoli yang ditekan Presiden Xi Jinping. Menghilangnya Ma menjadi trending terbaru di dunia. Lantas bagaimana profil Jack Ma sebenarnya?

Lahir di Hangzhou di Tiongkok timur, pria berusia 56 tahun ini berasal dari keluarga miskin dan pernah menjadi guru bahasa Inggris. Dia membeli komputer pertamanya pada usia 33 tahun, dan dalam dua dekade terakhir menjadi bintang gemerlap ekonomi China yang sedang berkembang pesat melalui kesuksesan raksasa e-commerce miliknya, Alibaba.

Kekayaan bersih Jack Ma

Jack Ma memiliki berbagai bisnis. Melansir Independent, selain sebagai pendiri Alibaba, ia juga memiliki saham di layanan pembayaran online Ant Group. Ini adalah perubahan dramatis bagi seorang pria yang pernah mengajar bahasa Inggris dengan biaya US$ 15 (Rp 210 ribu) sebulan. Dia mengatakan dia ditolak untuk 30 pekerjaan lain, termasuk satu pekerjaan di KFC, sebelum dia mendirikan perusahaannya sendiri.

Pada satu titik, Ma menjadi orang terkaya di Asia, meskipun saat ini ia kemudian digantikan oleh pengusaha China lainnya, Zhong Shanshan. Menurut Bloomberg's Billionaires Index, kekayaan bersihnya sekitar US$ 50,6 miliar (Rp 709 triliun), menjadikannya orang terkaya ke-25 di dunia.

Jack Ma dan Alibaba

Ma mengatakan dia mendapat inspirasi untuk memulai Alibaba dari perjalanan ke Amerika Serikat (AS) pada 1995. Selanjutnya, pada 1999, Ma bersama 18 orang termasuk banyak temannya mendirikan Alibaba Group dari sebuah apartemen di Hangzhou, di mana mereka mengumpulkan US$ 60.000 (Rp 804 juta) untuk usaha tersebut.

Kelompok ini berjuang sejak awal dan pada tahun 2002 dengan hanya memiliki cukup uang untuk mendukung operasi selama 18 bulan. Tetapi kemudian datang intervensi tepat waktu untuk menghubungkan dua pasar besar, AS dan China, serta memastikan bahwa pembeli Amerika dapat memperoleh akses yang lebih mudah ke produsen China yang perlahan-lahan mulai memantapkan bisnis mereka.

Selama bertahun-tahun, grup tersebut menjadi semakin menguntungkan dan Ma serta Alibaba menjadi kekuatan yang diperhitungkan. Ma mulai tampil di sampul majalah bisnis internasional, sesuatu yang tidak biasa bagi pengusaha China pada saat itu.

Alhasil, jangkauan grup Alibaba yang dulunya ditolak oleh para investor kini tersebar di 190 negara. Ini telah menjadi platform terkemuka untuk perdagangan grosir yang menghubungkan jutaan pembeli dan pemasok. Sekarang memiliki perkiraan kapitalisasi pasar sekitar $ 648,3 miliar (Rp 9 ribu triliun).

Dengan sekitar 100.000 karyawan, Alibaba sekarang memiliki minat dalam e-commerce, komputasi awan, pembayaran tanpa uang tunai, dan bahkan film. Ma mengundurkan diri dari perannya sebagai ketua pada 2019 dan laporan menyarankan dia akan memfokuskan waktu dan usahanya pada pekerjaan filantropisnya.

Hilangnya Jack Ma seringkali dikaitkan dengan upayanya mengkritik pemerintah. Dia menyerukan reformasi dalam sistem keuangan, berbicara kepada hadirin yang mencakup banyak pejabat organisasi pengatur yang dikritik.

Respon pemerintah mengenai kritikan ini cukup cepat. Pada November, rencana IPO Ant Group miliknya ditangguhkan oleh otoritas China dan kemudian, pada Desember, rencana buyback saham senilai miliaran pound juga gagal menarik minat investor. Pihak berwenang juga sedang membuka penyelidikan terhadap perusahaannya.

Setelah bertahun-tahun sebagai citra perusahaannya, Ma biasanya selalu tampil all out di publik dan perusahaannya. Bahkan, Ma pernah menari di depan puluhan ribu karyawan perusahaannya dengan mengenakan pakaian yang terinspirasi oleh Michael Jackson.

Namun saat ini ia menghilang tanpa jejak, begitupun media sosialnya yang tidak membuat update-update terbaru selama beberapa bulan terakhir.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi