Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Kongres

Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Kongres
Ratusan pendukung Donald Trump Serbu Gedung Kongres (Reuters)

Analisadaily.com, Washington - Sebagai rangkaian protes atas hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2020, ribuan pendukung Donald Trump mendatangi Gedung Kongres (Capitol) di Washington, Rabu (6/1).

Kedatangan mereka merupakan upaya untuk membatalkan kekalahan Trump dengan memaksa kongres menunda sidang yang akan mengesahkan kemenangan Joe Biden.

Dengan senjata dan gas air mata, aparat kepolisian mengevakuasi para anggota kongres dan berusaha melakukan penyisiran di Gedung Capital terhadap para demonstran yang bermunculan di aula kongres.

Seorang pemrotes berhasil menduduki panggung senat dan meneriakkan, "Trump menang pemilihan."

Kemudian massa merobohkan barikade petugas sehingga bentrok dengan polisi tak dapat terhindarkan. Sementara ribuan orang lainnya turun di halaman Gedung Capitol.

Tiga jam kemudian, polisi menyatakan Gedung Capitol aman setelah pukul 17.30 waktu setempat.

Tayangan video memperlihatkan para pendukung Trump menghancurkan jendela gedung. Sementara polisi menggunakan gas air mata dari dalam gedung untuk membubarkan mereka.

Kepala Kepolisian Metropolitan Washington, Robert Contee, mengatakan massa menggunakan bahan kimia yang membuat pedih. Seorang warga sipil dilaporkan tewas usai ditembak selama kerusuhan berlangsung.

FBI mengungkapkan pihaknya telah menemukan dua benda dari pengunjuk rasa yang diduga merupakan alat peledak.

Peristiwa itu merupakan serangan paling menghancurkan terhadap Capitol sejak militer Inggris membakarnya pada 1814. Hal ini diungkapkan oleh Capitol Historical Society.

Kerusuhan itu berkecamuk setelah Trump yang sebelumnya menolak menyerahkan kekuasaan secara damai jika dirinya kalah, berpidato di hadapan ribuan pendukungnya.

Dalam pidatonya, Trump mengulangi klaim tidak berdasar bahwa pemilihan presiden telah dirampas darinya akibat kecurangan dan penyimpangan yang meluas.

Twitter lantas membatasi para pengguna untuk membagikan video Trump tersebut. Sementara Facebook menghapus semua video tersebut untuk menghindari kemunculan risiko kekerasan.

Wakil Presiden, Mike Pence, yang memimpin sidang gabungan di kongres juga langsung dibawa keluar dari ruang senat.

Selain itu, ratusan anggota dewan, staf dan pers dievakuasi ke sebuah lokasi yang dirahasiakan.

(EAL)

Baca Juga

Rekomendasi