Presiden AS, Donald Trump, tampak mengepalkan tangannya diakhir pidato saat rapat umum di Washinton, Rabu (6/1). (Reuters/Jim Bourg)
Analisadaily.com, Amerika Serikat - Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menolak untuk mengakui kekalahannya dari Presiden terpilih Demokrat, Joe Biden.
Ia telah berkali-kali mendesak para pendukungnya untuk datang ke Washington untuk rapat umum Dewan Perwakilan dan Senat AS dijadwalkan untuk mengesahkan hasil dari Perguruan Tinggi Pemilihan.
“Secara statistik tidak mungkin kalah dalam Pemilu 2020. Protes besar di DC pada 6 Januari. Berada di sana, akan menjadi liar!," kata Trump dalam Twitter-nya pada 20 Desember 2020.
Dilansir dari Reuters, Kamis (7/1), mereka berjumlah ribuan dan mendengar presiden mendesak mereka untuk berbaris di gedung Capitol mengungkapkan kemarahan pada proses pemungutan suara dan menekan pejabat terpilih untuk menolak hasil.
"Kami akan berjalan ke Capitol dan kami akan mendukung senator pemberani kami dan anggota Kongres dan wanita," kata Trump kepada kerumunan, berbicara dengan Gedung Putih sebagai latar belakang.
Muncul di rapat umum terakhirnya sebagai presiden yang duduk, Trump mendesak para pendukungnya "untuk bertarung."
"Kami tidak akan pernah menyerah, kami tidak akan pernah menyerah," kata Trump.
Ia menyemangati massanya dengan menyebut kemenangan Demokrat sebagai produk dari apa yang dia sebut "ledakan omong kosong."
“Omong kosong! Omong kosong! Omong kosong!," ujar Trump, dan orang-orang berteriak sebagai jawaban.
Sebelumnya, Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan, Robert J Contee mengatakan, empat orang tewas di halaman Capitol Amerika Serikat, Rabu (6/1) dan 52 orang telah ditangkap.
(CSP)