Dosen Unhar Medan perkenalkan kuliner Jepang ke Mahasiswa Bahasa Mandarin USU. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Dosen Program Studi Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Komunikasi Universitas Harapan (Unhar) Medan melakukan pengabdian dengan memperkenalkan budaya Jepang kepada mahasiswa semester 2 Bahasa Mandarin Universitas Sumatera Utara (USU).
Ketua Tim Taulia, S.S., M.Si., menjelaskan kegiatan pengabdian pada masyarakat Fakultas Bahasa dan Komunikasi Universitas Harapan Medan dengan judul ‘Pembuatan Makizushi sebagai Pengenalan Budaya Jepang kepada Mahasiswa Semester 2 Program Studi Bahasa Mandarin Universitas Sumatera Utara’ merupakan salah satu cara meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait budaya kuliner Jepang dan cara membuat kreasi masakan Jepang makizushi.
"Kegiatan ini telah bermanfaat memberikan motivasi belajar kebudayaan dan mengembangkan kreativitas mahasiswa dalam membuat masakan," ujarnya.
Ia menjelaskan, dari luaran yang dicapai dalam kegiatan ini, diketahui bahwa pada dasarnya kegiatan pengenalan berbagai kebudayaan efektif untuk memancing minat dan motivasi mahasiswa untuk belajar.
"Hal ini dapat dilihat dari kegiatan pelatihan ini, mahasiswa antusias dan senang dalam pelaksanaan kegiatan. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan mahasiswa bertanya dan berkreasi," tegasnya.
Dikatakan, kegiatan yang mengarahkan pada pengenalan kebudayaan akan memancing semangat mahasiswa dan masyarakat untuk memahami budaya dan bahasa suatu masyarakat.
"Oleh karena itu sebaiknya kegiatan-kegiatan pembelajaran bahasa juga lebih banyak memberikan porsi pengenalan budaya masyarakat tertentu, sehingga akan menunjang kemampuan dan minat berbahasa asing mahasiswa dan masyarakat," ujarnya.
Tim yang beranggotakan Muhammad Yusuf Siregar, SS, MHum dan Laraiba Nasution, SS, MSi itu sebelumnya menentukan 40 orang mahasiswa yang diikutkan dalam pelatihan. Prodi Bahasa Mandarin memilih 40 orang mahasiswa tingkat pertama.
Pemilihan mahasiswa tingkat pertama dikarenakan Prodi menginginkan mahasiswa tingkat pertama yang masih baru belajar di Prodi Bahasa Mandarin akan semakin tertarik dan semangat dalam mempelajari hal-hal terkait kebudayaan.
"Sebagai salah satu produk budaya, pengetahuan dan ketertarikan tentang kebudayaan menjadi modal awal dalam mempelajari suatu bahasa," ujar Taulia.
(BR)