Petani menanam padi di areal sawah desa Tegal karang, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Kamis (24/12/2020). (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa)
Analisadaily.com, Jakarta - Pembangunan sektor pertanian harus dilakukan dalam skala ekonomi yang luas, seperti pembangunan kawasan lumbung pangan (food estate). Agar bisa mengoptimalkan infrastruktur dan teknologi dalam meningkatkan produksi dan mengurangi impor pangan.
“Kita harus bangun sebuah kawasan yang
economic scale (memiliki skala ekonomi)," kata Presiden Joko Widodo dilansir dari
Antara, Senin (11/1).
Kata dia, tidak bisa kecil-kecil lagi, makanya ia mendorong
food estate harus diselesaikan. Paling tidak tahun ini di Sumatera Utara, Kalimantan Tengah diselesaikan.
Dalam Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021 itu, ia menekankan pembangunan sektor pertanian tidak bisa lagi dilakukan dengan cara yang konvensional dan hanya bersifat rutinitas, melainkan memerlukan terobosan dan inovasi.
Ia ingin pembangunan
food estate tuntas tahun ini agar bisa menjadi model percontohan bagi daerah lain.
“Dibangun dalam sebuah skala luas. Sehingga percuma kita berproduksi dikit-dikit tidak akan ngaruh apa-apa dengan yang impor-impor tadi,” ujarnya.
Tidak soal itu saja, Jokowi juga menyoroti masih banyaknya impor pangan. Pembangunan pertanian yang dilakukan selama ini belum berhasil melepaskan Indonesia dari kebutuhan impor.
“Kedelai bisa tumbuh baik kenapa petani kita tidak mau tanam? karena harganya kalah dengan kedelai impor. Petani disuruh jual harga impor, harga produksi tidak nutup sehingga harus dalam jumlah besar sehingga melawan harga impor,” ujar dia.
Jokowi meminta jajarannya menyelesaikan permasalahan produksi karena membuat Indonesia harus mengimpor sejumlah komoditas pangan seperti bawang putih, gula, jagung, kedelai dan komoditas lainnnya.
“Cari lahan cocok buat kedelai, jangan cari satu hektar, dua hektar, 10 hektar, 100 ribu hektar, 500 ribu hektar, satu juta hektar cari. Urusan jagung cari lahan-lahan yang masih bisa ditanam jagung dalam skala yang lahan luas. Ini yang akan menyelesaikan masalah. kalau kita hanya rutinitas urusan pupuk, bibit, itu memang penting. Tapi kalau bisa menyiapkan lahan dalam jumlah besar itu yang akan selesaikan masalah,” tambah Jokowi.
(CSP)