Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Konflik antara warga dengan harimau sumatera di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, semakin meningkat dalam kurun waktu 3 bulan terakhir. Tepatnya sejak November 2020.
Terkait hal tersebut, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara (BBKSDA Sumut) hingga saat ini masih mencari solusi agar konflik warga dengan harimau bisa diminimalisir.
Kepala BBKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, ketika memberikan keterangan terkini terkait konflik terbaru harimau dengan warga, Senin (11/1) mengatakan, cara paling efektif adalah warga bersedia mengandangkan ternaknya.
“Sehingga tidak terus menerus menjadi mangsa harimau,” ujarnya.
Hotmauli menyebutkan, lokasi tempat lembu ditambatkan masih dalam radius wilayah jelajah harimau sumatera untuk mencari mangsa. Menempatkan hewan ternak di kandang yang dekat dengan perkampungan diyakini bisa mencegah harimau mendekat.
“Sebenarnya, soal ketersediaan pakan di dalam kawasan hutan, pasti tersedia. Hanya saja, harimau pasti lebih memilih mangsa yang tidak perlu susah payah diburu, karena dibiarkan di alam bebas tanpa penjagaan,” sebut Hotmauli.
Disampaikannya, selain menganjurkan warga untuk mengandangkan ternaknya, BBKSDA Sumut juga sudah menempatkan kandang perangkap sebanyak 2 unit di lokasi awal konflik yang terjadi di awal Januari 2021.
“Penempatan kandang perangkap akan berujung pada tindakan relokasi harimau. Ini merupakan alternatif terakhir, karena kami memikirkan keselamatan individu satwa,” terangnya.
Sepanjang tahun 2020, BBKSDA Sumut mencatat ada 18 kali konflik antara warga dengan harimau yang memakan korban 14 ekor lembu. Di tahun 2021 sudah ada 3 kali konflik yang memakan korban 8 ekor lembu.
“Wilayah Langkat, konflik harimau dengan warga banyak terjadi di tiga kecamatan, Besitang, Bahorok, dan Batang Serangan. Kecamatan-kecamatan ini berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Leuser,” terang Hotmauli.
Kepala Seksi Wilayah I Stabat, BBKSDA Sumut, Herbert Aritonang menambahkan, saat ini pihaknya bersama mitra sudah memasang 4 unit kamera jebak di sekitar kendang perangkap.
“Hari ini rencananya kami akan pasang kamera jebak tambahan, tetapi berapa unit yang terpasang, saya belum dapat info,” ungkapnya.
Harimau sumatera kembali memangsa ternak lembu milik warga di Desa Batu Jonjong, Kecamatan Bahorok, Minggu (10/1). Kali ini 5 ekor lembu menjadi mangsa harimau.
(RZD)