Peristiwa itu sontak membuat warga di sana beramai-ramai memadati kediaman korban guna mengetahui kondisi. Demikian juga dengan pihak kepolisian yang langsung turun guna mengamankan lokasi dan mengidentifikasi.

Saksi mata, Ponikem alias Atik (40) mengatakan, sekira pukul 07.00 WIB, dirinya sudah mencoba berulangkali memanggil korban. Hingga lelah memanggil agar korban keluar dari kediamanya, tak satupun ada yang menyahut dari dalam rumah.

Kemudian saksi mencoba terus memanggil bermaksud untuk mengantar belanjaan yang dipesan korban. Karena penasaran tak ada jawaban dari dalam rumah, Atik yang melihat pintu belakang tidak terkunci akhirnya masuk untuk menemui korban.

Alangkah terkejutnya saat Atik masuk ke dalam rumah, karena melihat korban sudah tergeletak dengan kondisi pisau tertancam di bagian perut bawah.

Melihat itu, saksi berteriak minta tolong dan membuat warga sekitar berdatangan ke lokasi. Teriakan itu didengar saksi lain yakni Tarman, Warto (48) serta Musiran (58) juga Darmo, anak kandung korban dan warga sekitar.

Akhirnya, warga datang ke lokasi demikian juga dengan pihak kepolisian Polsek Kuala. Petugas kemudian mengamankan lokasi dan melakukan identifikasi korban.

Dari lokasi ditemukan barang bukti sebilah pisau yang menancap di tubuh korban, sebuah senter yang masih menyala, pecahan pintu samping rumah yang dirusak, pecahan batu batako, sepucuk senapan angin yang masih menempel dekat tubuh korban.

Dari lokasi juga diamankan dua buah kayu bercak darah lebih kurang panjang 50 cm, sebuah bambu panjang kurang lebih 1,20 cm dan sebuah besi bulat panjang kurang lebih 1,5 meter.

"Saat ini saya masih di tempat kejadian perkara (TKP), nanti saya hubungi lagi ya," kata Kapolsek Kuala, AKP Bevan Raga Utama, saat dihubungi, Senin (11/1).

Sementara dari lukanya, terdapat bekas luka bacokan pada pergelangan lengan kiri, luka sayatan pada leher, luka pada pipi sebelah kanan, dan luka tusuk pada perut bagian awah dekat kemaluan, serta luka pada kepala sebelah kiri.

(HPG/RZD)