Tim dokter memaparkan hasil operasi pemisahan bayi kembar siam di RSUP Adam Malik Medan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Pasca operasi pemisahan bayi kembar siam di RSUP Adam Malik Medan, Rabu (20/1), saat ini kedua bayi tersebut dalam keadaan baik.
Sekretaris Tim Penanganan Bayi Kembar Siam RSUP Haji Adam Malik, dr. Rizky Adriansyah SpA(K), mengatakan bahwa saat ini kondisi keduanya stabil.
"Kondisi Adam dan Aris saat ini relatif stabil dan kedua bayi asal Labuhanbatu ini masih dalam perawatan di ICU anak," kata Rizky, Kamis (21/1).
Setelah operasi pemisahan, kedua bayi akan dirawat intensif. Kondisi mereka dipantau sangat ketat selama 3x24 jam.
"Pemantauan itu dilakukan dengan lebih ketat. Karena operasi ini cukup lama dan defeknya cukup besar. Defeknya itu mungkin setara dengan bayi Sahira - Fahira yang ditangani pada 2017 silam," ucap Rizky.
Sedangkan Dr. dr. Erjan Fikri M.Surg, SpBA (K) menyampaikan, operasi yang mereka lakukan tadi malam relatif lebih lama hingga 10 jam.
Ia juga meminta doa masyarakat semoga semuanya berjalan baik, karena secara teoritis, paparan pembiusan dan tindakan yang lebih lama itu akan lebih banyak memancing reaksi inflamasi.
"Hal itu tidak bisa dielakkan karena kondisi livernya yang menempel lebih tebal dan lebih lama harus memisahnya. Dan yang sulit, liver ini seperti gabus, tidak dengan mudah dihentikan pendarahannya," sebut Erjan.
"Jadi, Alhamdulillah para direktur kami mempersiapkan semua ornamen mulai dari tusa, harmonic couple, argon, ini gasnya tidak gampang didapat. Sehingga begitu lebar yang kami belah, Alhamdulillah dapat kami selesaikan," sambungnya.
Erjan menuturkan, lima hingga enam hari ke depan, dokter spesialis anak akan menginap di rumah sakit milik Kemenkes RI ini untuk memantau kondisi sang anak.
"Karena kami tidak mau terjadi perburukan kondisi, jadi memang harus dijaga ketat. Kita jaga dengan sangat maksimal dan tidak terlepas dari penjagaan perawat- perawat yang mengawal kami semua," pungkasnya.
Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik, dr. Zainal Safri SpPD-KKV, SpJP (K) menambahkan, bayi berjenis kelamin laki-laki itu dirawat di RSUP Haji Adam Malik sejak kelahirannya pada 9 Desember 2019. Seperti pada operasi bayi kembar siam sebelumnya, biayanya ditanggung oleh pemerintah melalui RSUP Haji Adam Malik.
"Memang kita rawat cukup lama, 12 bulan. Seperti yang dulu-dulu juga, memang ini kita tanggung biayanya (oleh) pemerintah lewat RSUP Adam Malik," jelasnya.
Sementara itu orang tua bayi, Nur Rahmawati (26) dan Supono (32) tak bisa menahan rasa harunya. Mereka berulangkali mengucapkan terima kasih kepada pihak rumah sakit, tim dokter, perawat dan lainnya yang ikut serta dalam operasi pemisahan kedua anaknya.
Selama proses operasi pemisahan, Nur mengaku hatinya tidak tenang. Apalagi sampai sekarang dia belum bisa melihat kedua anaknya.
"Saya sangat senang karena akhirnya anak saya berhasil dipisahkan. Terima kasih banyak kepada semua yang ikut serta operasi anak saya," ujar Nur.
(JW/EAL)