Staf menyiapkan pengiriman barang sehari-hari di kota Tonghua yang dikunci di timur laut China. (Xinhua/REX/Shutterstock)
Analisadaily.com, China - Sejak Kota Tonghua di China ditutup seminggu yang lalu, warga mulai mengeluhkan kekurangan makanan dan obat-obatan.
Di Weibo, beberapa mengatakan mereka hanya memiliki jatah makan dua atau tiga hari.
"Saya kehabisan persediaan makanan" atau "tidak dapat melakukan pemeriksaan prenatal setelah tujuh bulan kehamilan" dan "tidak dapat dirawat di rumah sakit untuk kemoterapi," tulis seorang warga Tonghua di Weibo menurut laporan media lokal.
Tidak lama setelah mendapat kabar itu, Pemerintah di kota itu pun langsung memberikan respon dan akan segera memberikan pasokan makanan kepada warganya.
"Kami akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan kapasitas distribusi dan menambah pasokan bahan untuk warga," kata Wakil Wali Kota Tonghua, Jiang Haiyan dilansir dari The Guardian, Senin (25/1).
Kata dia, upaya untuk mengatasi wabah telah menyebabkan kekurangan tenaga kerja.
Departemen pengendalian epidemi lokal kemudian mengeluarkan pengumuman yang menjanjikan, bahwa bahan hidup dasar akan disediakan untuk permintaan 5 hari setiap rumah tangga setiap kali dengan setengah harga mulai sekarang.
Hingga Minggu bulan ini, Tonghua telah melaporkan 246 kasus virus korona, di mana 50 di antaranya tidak menunjukkan gejala.(CSP)