Ilustrasi - Puluhan Ulos tampak digantung untuk perdagangkan kepada wisatawan di Tuktuk Siadong, Samosir. (Analisadaily/Christison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Dairi - Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Dairi, Romy Mariani Eddy Berutu, meninjau dan mengadakan pertemuan dengan para penenun ulos Silahisabungan di kantor Kepala Desa Silalahi I.
Romy mengatakan, program ini merupakan turunan dari Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang dilaunching Presiden Joko Widodo pada tahun 2020.
Ini digerakkan untuk membantu 200 pelaku UMKM di Sumatera Utara dalam meningkatkan perekonomian keluarga serta memasarkan produk kreatifnya, yakni tenun ulos Silahisabungan.
"Dengan situasi pandemi Covid-19 saat ini banyak usaha yang sangat terdampak termasuk partonun. Namun justru dimasa ini, UMKM merupakan salah satu bidang yang mampu bertahan. Dengan dasar itulah, kita berharap kegiatan partonun di Silalahi ini bisa menjadi UKM yang terpilih," kata Romy dilansir dari
Antara, Minggu (31/1).
Diketahui sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mendorong ekonomi kreatif khususnya di Kawasan Danau Toba dengan mempersiapkan program Beli Kreatif Danau Toba 2021.
Salah satu tujuan program Beli Kreatif Danau Toba atau #BKT2021 adalah untuk mendorong ekonomi kreatif unggulan yang ada di Kawasan Danau Toba sebagai Super Prioritas Destinasi Pariwisata sehingga menjadi multiplayer efek bagi masyarakat.
Program Pemerintah Pusat, yakni Bangga Buatan Indonesia ini diharapakan penggunaan produk dari luar negeri dapat dikurangi dan para pemimpin nasional maupun dunia suatu saat nantinya akan menggunakan produk tenun Silalahi yang ramah terhadap lingkungan.
Produk dari Sumatera Utara nantinya akan dipamerkan pada launching Gernas BBI Beli Kreatif Danau Toba yang direncanakan pada tanggal 20 Februari mendatang.
"Saya yakin ulos tenun Silalahi Sabungan akan ikut terdaftar. Kita akan membuat kampung ulos, jangan sampai pada saat launching kampung ulos, ulosnya tidak ada disediakan atau bahkan belum selesai untuk diproduksi. Kita harus siap, baik dari segi kualitas dan kuantitasnya," kata dia.
(CSP)