Gajah sumatera (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Langkat - Seekor anak Gajah Sumatera berjenis kelamin betina lahir di Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatera di Tangkahan, Kabupaten Langkat, pada Senin (1/2) kemarin.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) Jefry Susyafrianto mengatakan, indukan gajah bernama Sari yang berusia 35 tahun itu sudah menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan sejak malam hari. Hingga akhirnya melahirkan pukul 04.00 WIB.
"Sejak malam, Sari ini sudah ditaruh di kandang isolasi. Dan sudah tidak mau makan. Mungkin karena ada kontraksi atau seperti apa," katanya, Rabu (3/2).
Jefry menuturkan, pada saat proses lahirannya berjalan dengan baik, tanpa dibantu oleh tenaga medis.
"Setelah melahirkan, induk gajah juga memakan plasenta untuk mengembalikan stamina dan air susu," tuturnya.
Jefry menjelaskan, bayi gajah betina itu memiliki tinggi 108 cm dengan berat sekitar 69 Kilogram. Kesehatannya dalam kondisi baik. Sampai saat ini indukan dan anakan masih dalam pemantauan pihak BBTNGL bersama tim dokter hewan.
"Alhamdulillah, kami sudah mengecek bersama dokter hewan, kondisinya sangat baik. Termasuk juga indukannya. Kami juga sudah memberikan vitamin dan obat-obatan setelah selesai melahirkan," jelasnya.
"Tim yang bertugas juga sudah menyiapkan asupan makana bergizi untuk menjaga kondisi indukan tetap baik," ungkap Jefry.
Saat ini pihak BBTNGL juga tengah menyiapkan nama untuk bayi gajah yang baru lahir. Pihaknya juga sudah menginformasikan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) soal kelahiran gajah.
Saat ini, totalnya ada 9 gajah yang menempati Pusat Latihan Satwa Khusus Gajah Sumatera di Tangkahan. Gajah yang tertua adalah Theo dengan usia sekitar 40 tahun.
(JW/RZD)