Dilansir dari CNNIndonesia, Senin (8/2), JK mengatakan, perkiraan tersebut muncul lantaran pada Februari saja angka kasus positif Covid-19 telah menyentuh 1,2 juta kasus.

Dengan tingkat penularan setiap harinya berkisar di angka 12-14 ribu kasus, tidak menutup kemungkinan 2 juta pertama kasus Covid-19 di Indonesia terjadi di April.

"Kalau ini berjalan terus tanpa upaya keras, termasuk vaksinasi yang sangat penting, maka pada akhir April angka positif menjadi dua juta," kata JK dalam acara Program Plasma BUMN untuk Indonesia yang digelar secara daring.

Disebutkan Mantan Wakil Presiden era Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo itu, perlu waktu kurang lebih 10 bulan untuk Indonesia mencapai angka 1 juta kasus penularan Covid-19. Namun, bisa jadi hanya perlu waktu 3 bulan untuk Indonesia mendapat kasus 2 juta pertama.

Tidak hanya iti, JK juga menyinggung proses pemeriksaan atau tes swab PCR untuk kasus positif Covid-19 yang masih tergolong rendah. Dicontohkan, pada Senin biasanya data penularan Covid-19 cukup rendah bukan karena masyarakat yang terpapar sedikit.

Justru, hal ini terjadi sebab saat akhir pekan masyarakat tak banyak yang melakukan tes Covid-19. Hal ini berdampak pada kenaikan angka yang justru terjadi pada Selasa dan seterusnya.

"Minggu-Senin itu rendah karena jarang orang pergi untuk swab pada hari Minggu, jadi Seninnya hasilnya kurang, tapi begitu Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, itu bisa mencapai 14 ribu lagi," ujarnya.

"10 bulan dibutuhkan untuk satu juta pertama tapi cukup tiga bulan untuk penularan dua juta pertama," lanjutnya.

JK juga menyebut akan muncul kesulitan dalam penangan Covid-19 jika angka telah mencapi 2 juta kasus. Masalah itu berkaitan dengan penangan di rumah sakit.

"Maka rumah sakit akan sangat kelebihan (pasien) dan itu akan tercapai akhir April kalau kondisinya tetap jalan terus, artinya rata-rata 12 ribu sehari maka akhir April akan dua juta," tandasnya.

(RZD)