Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh. (Reuters/Joshua Roberts/File Photo))
Analisadaily.com, New Delhi – Setelah berbulan-bulan mengalami kebuntuan, India dan China, akhirnya sepakat untuk menarik kembali pasukan dari daerah danau yang diperebutkan di pegunungan Himalaya Barat.
Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh mengatakan, kesepakatan telah dicapai setelah beberapa putaran pembicaraan antara komandan militer dan diplomat dari tetangga bersenjata nuklir itu.
"Pembicaraan kami yang berkelanjutan dengan China telah menghasilkan kesepakatan tentang pelepasan hubungan di tepi utara dan selatan danau Pangong," kata Singh dilansir dari
Channel News Asia, Kamis (11/2).
Kementerian pertahanan China mengatakan pasukan garis depan dari kedua negara telah mulai mundur dari tepi danau pada Rabu.
Kebuntuan dimulai pada April tahun lalu ketika India mengatakan pasukan China telah menyusup jauh ke sisi Line of Actual Control (LAC) atau perbatasan de facto di daerah Ladakh di Himalaya barat.
China mengatakan, pasukannya beroperasi di wilayahnya sendiri dan menuduh penjaga perbatasan India melakukan tindakan provokatif.
Pada bulan Juni, 20 tentara India tewas ketika kedua belah pihak bentrok dengan batang besi dan batu di Lembah Galwan, kekalahan pertempuran pertama di perbatasan dalam 45 tahun. China juga menderita jumlah korban yang tidak ditentukan.
Singh mengatakan, pemerintah India telah memberi tahu Beijing perdamaian dan ketenangan telah sangat terganggu oleh tindakan pasukan China dan hubungan bilateral telah rusak.
"Untuk memastikan pelepasan di titik-titik gesekan di sepanjang LAC, itu adalah pandangan kami pasukan kedua belah pihak, yang sekarang berada di dekat, harus mengosongkan penempatan ke depan yang dilakukan pada tahun 2020 dan kembali ke pangkalan permanen dan yang diterima," kata dia.
Dia menambahkan, begitu pelepasan telah selesai di dataran tinggi Danau Pangong, komandan militer akan bertemu dalam waktu 48 jam untuk membahas mundurnya dari daerah lain.
India dan China berperang pada tahun 1962 dan sejak itu belum dapat menyepakati perbatasan sepanjang 3.500 km mereka.
(CSP)