Promosi dan kampanye Beli Kreatif Danau Toba Fair dan Pesona Kuliner Danau Toba, di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten pada 11 – 21 Februari 2021. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Tangerang - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyelenggarakan promosi dan kampanye Beli Kreatif Danau Toba Fair dan Pesona Kuliner Danau Toba di Summarecon Mall Serpong, Tangerang, Banten pada 11 – 21 Februari 2021.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya menjelaskan, kegiatan ini untuk membangun dan mendorong masyarakat agar lebih mencintai, membeli dan menggunakan produk-produk lokal yang dihasilkan oleh pelaku UMKM Indonesia atau yang saat ini disebut artisanal.
“Pelaku UMKM memiliki peran yang besar dalam menggerakkan perekonomian Indonesia. Secara statistik pelaku UMKM memberikan kontribusi kepada PDB sebesar 60 persen dan menyerap 90 persen tenaga kerja. Oleh karena itu, marilah kita cintai produk lokal Indonesia,” kata Nia dalam rangka menyambut pelaksanaan program #BeliKreatifDanauToba.
Pada kegiatan ini dihadirkan berbagai produk-produk ekonomi kreatif khas khas Sumatra Utara, dari mulai fesyen, kriya, hingga kuliner. Lalu, ada live music yang diisi oleh musisi asal Sumatera Utara seperti Trio Batak dan musik etnik lainnya.
Nia Niscaya menjelaskan, Beli Kreatif Danau Toba merupakan turunan dari program Beli Kreatif Lokal yang diinisiasi oleh Kemenparekraf/Baparekraf dalam mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang lahir sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Gernas BBI fokus pada daerah-daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Kemenparekraf/Baparekraf sendiri dipercaya untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Kawasan Danau Toba Sumatera, yang merupakan salah satu destinasi super prioritas Tanah Air.
“Program Beli Kreatif Danau Toba ini harus digaungkan, tidak hanya di Sumatera Utara, namun juga di daerah-daerah yang terdapat diaspora Bataknya,” kata Nia.
Dalam program #BeliKreatifDanauToba, Kemenparekraf akan melakukan pendampingan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan kompetensi diri hingga memberikan keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital. Sehingga, bisa memperluas pasar nasional, bahkan internasional.
“Kami menargetkan 20 persen produk lokal ini masuk ke pasar ekspor,” ujarnya.
(TRY/CSP)