Peta gempa bumi di Tapanuli Selatan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Sipirok - Gempa bumi tektonik dengan kekuatan M=5,1 mengguncang Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (15/2).
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi pukul 11.57 WIB di Samudera Hindia Pantai Barat Sumatera.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M=5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,02 LU dan 98,71 BT , atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 71 km arah Barat Daya Kota Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 74 km," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa menengah akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.
Dampak gempa bumi itu dirasakan di daerah Aek Godang, Pandan-Tapanuli Tengah, Sibolga III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini Tidak Berpotensi Tsunami," ungkap Bambang.
Hingga pukul 12.30 WIB, Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," imbau Bambang.
Sementara salah seorang warga Kota Padang Sidempuan, Hafiskal Rambe mengungkapkan, saat gempa terjadi dirinya sedang melayani pembeli di warung kopi miliknya.
"Saya sempat kaget, tapi karena hanya berlangsung per detik, kekhawatiran langsung sirna," ungkapnya.
Lain halnya pengakuan Riswandy yang berprofesi sebagai wartawan di salah satu media cetak.
"Guncangannya terasa, mungkin karena saat kejadian saya berada di atas kenderaan," sebutnya.
(JW/HIH/EAL)