Aktivitas di Bandara Kualanamu masih terlihat normal (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Kabanjahe - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali mengalami erupsi dengan mengeluarkan guguran awan panas, Selasa (2/3) pagi.
International Notam Office AirNav Indonesia telah merilis dua Ash Notam (Ashtam) terkait aktivitas erupsi Gunung Sinabung hari ini.
Manager Humas AirNav Indonesia, Yohanes D. Sirait, menjelaskan, pilot Wings Air penerbangan 1248 rute Bandara Kualanamu-Bandara Binaka Nias yang melakukan observasi visual pada pukul 08.45 WIB melaporkan bahwa abu vulkanik Gunung Sinabung terlihat sampai ketinggian 12.000 kaki di atas permukaan air laut dan mengarah ke barat.
Namun abu tersebut dinyatakan tidak signifikan terhadap pergerakan dan jarak pandang pilot.
"Sampai berita ini disampaikan, tidak ada dampak signifkan aktifitas erupsi Gunung Sinabung terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav Indonesia, baik di Cabang Jakarta Air Traffic Service Center (JATSC) maupun Cabang Medan," jelas Yohanes.
Kendati tidak ada dampak signifikan, sambung Yohanes, AirNav Indonesia tetap melakukan langkah antisipasi, antara lain membuat plotting area agar pesawat terbang menghindari area di sekitar Gunung Sinabung melalui Radar Vector.
"AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan stakeholder penerbangan terkait dan bersiaga terkait perkembangan aktivitas erupsi Gunung Sinabung yang berpotensi mempengaruhi kegiatan operasional penerbangan," pungkas Yohanes.
Sementara Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Metrologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Kualanamu, Mega Sirait, menyebut letak Bandara Kualanamu dalam posisi menguntungkan.
Sebab menurutnya angin tidak mengarah ke Bandara Kualanamu sehingga abu vulkanik akibat erupsi terus menjauh sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan.
"Sejauh ini pergerakan abu Sinabung ke arah barat gunung, jadi menjauh (bertolak belakang) dari Bandara Kualanamu karena Kualanamu berada di arah timur laut gunung Sinabung," terangnya.
Manager Officer In Charge (OIC) Bandara Kualanamu, Mira Ginting, juga menjelaskan hal yang sama.
"Kondisi penerbangan di Bandara Kualanamu masih normal, jarak pandang 10 kilometer. Jadi belum ada dampaknya di Bandara Kualanamu," ujar Mira.
(TRY/KAH/EAL)