Petugas mendata peserta vaksin COVID-19 saat saat vaksinasi COVID-19 massal Aparatur Sipin Negara (ASN) di Sleman City Hall, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (9/3/2021). Pemda Sleman menargetkan vaksinasi COVID-19 massal untuk sekitar 3.000 ASN kana selesai (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko)
Analisadaily.com, Lubukpakam - Sejak pandemi covid-19 melanda negeri ini, semua aktivitas masyarakat terbatas dan dibatasi demi menghindari ancaman terpapar virus tersebut. Terlebih pembatasan tersebut mengacu kepada regulasi dan kebijakan yang ditetapkan pemerintah untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes).
Kebijakan tersebut sering tidak maksimal penerapannya di tengah-tengah masyarakat karena tuntutan akivitas dan kebutuhan sehari-hari. Masyarakat mengalami dilema. Ingin tetap beraktivitas tapi dihantui terpapar Covid-19. Tidak beraktivitas, kebutuhan hidup mendesak.
Menyikapi itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Deliserdang, Miska Gewasari, mengajak masyarakat tidak takut dan disuntik vaksin.
“Divaksin itu tidak sakit lho. Lebih sakit lagi suntik neurobion. Kalau mau hidup kita keren dan nyaman, ayo vaksin,” ucap Miska sembari mengajak, Rabu (10/3).
Menurutnya ikut divaksin itu keren sebagai upaya untuk tetap aman dan nyaman dari ancaman terpapar Covid-19 sekaligus memutus mata rantai penyebaran wabah yang sudah banyak merenggut nyawa manusia itu.
Cerita sakit kalau disuntik vaksin yang beredar dibantah Miska. Dari pengalamannya disuntik vaksin, ternyata tidak ada rasa sakit. Bahkan suntik vitamin neorobion justru lebih terasa sakitnya ketimbang suntik vaksin Covid-19.
“Kalau terasa ya pasti ada. Jarum yang menyentuh daging tentu terasa. Tapi sakitnya tidak sepegal disuntik vitamin neorobion,” terangnya.
Miska mengajak masyarakat untuk semangat dan mau disuntik vaksin. Karena manfaatnya bukan saja untuk diri sendiri, tapi untuk orang banyak yang berada di sekitar. Lebih dari itu, jangan berpikir negatif tentang vaksin Covid-19 seperti banyak cerita yang menyebar bahwa disuntik itu sakit dan tidak dijamin aman.
Kebijakan pemerintah menyuntik vaksin untuk rakyat sudah dipersiapkan secara baik dan matang, Termasuk prosesnya tentu mengikuti metodologi yang sudah diuji dan tidak mungkin sembarangan.
“Divaksin itu artinya, bagian upaya dan semangat berjuang bersama memutus mata rantai Covid-19 ini,” ujarnya.
Miska sendiri mengaku sudah disuntik vaksin pada, Senin (8/3) lalu. Kesannya saat disuntik vaksin tersebut tidak ada hal-hal menakutkan seperti cerita-cerita berkembang bahwa disuntik vaksin itu sakit dan menakutkan.
“Gak sakit. Tenang saja dan ikuti prosedurnya. Tetap berdoa dan tidak takabur. Pokoknya, kalau mau hidup keren dan nyaman, ayo vaksin,” tandas Miska.
(AK/RZD)